Ternyata Masih Ada Sisa Aset Milik Bos First Travel! Besarnya Segini . . . .
Direktur Utama First Travel, Andika Surachman (31) dan Anniesa Hasibuan (31), memang tengah menjadi sorotan publik.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Direktur Utama First Travel, Andika Surachman (31) dan Anniesa Hasibuan (31), memang tengah menjadi sorotan publik.
Mereka dilaporkan atas kasus penipuan atau penggelapan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah perusahaannya.
Penyidik pun menetapkan keduanya sebagai tersangka.
Modusnya, yakni menjanjikan calon jemaah untuk berangkat umrah dengan target waktu yang ditentukan.
• Sisa Aset Milik Bos First Travel Sebesar Rp 7 Miliar Ditemukan!
Namun hingga batas waktu tersebut, para calon jemaah tak kunjung menerima jadwal keberangkatan.
Bahkan, sejumlah korban mengaku diminta menyerahkan biaya tambahan agar bisa berangkat.

Dalam pengembangan kasus, polisi juga menjerat adik Anniesa, Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki Hasibuan.
Diketahui Kiki Hasibuan merupakan Direktur Keuangan sekaligus Komisaris First Travel.
Menurut polisi, jumlah korban yang belum diberangkatkan agen perjalanan First Travel sebanyak 58.682 orang.
• Gagal Diberangkatkan, Begini Nasib Pilu 5 Calon Jemaah Korban First Travel!
Mereka adalah calon jemaah yang sudah membayar paket promo Rp 14,3 juta per orang dalam periode Desember 2016 hingga Mei 2017.
Jika dihitung kerugiannya, untuk yang paket saja mencapai Rp 839.152.600.000.
Selain itu, sejumlah calon jemaah ada yang masih diminta membayar carter pesawat sebesar Rp 2,5 juta sehingga jumlah penambahan itu sebesar Rp 9.547.500.000.
Dari pembekuan 50 rekening milik First Traver, ditemukan adanya sisa aset milik bos agen perjalanan umrah First Travel sebesar Rp 7 miliar.
• Banyak Dibaca! Janggalnya Iklan First Travel hingga TKW Rekam Aksi Majikan Paksa Berhubungan Intim
Hal tersebut diketahui berdasarkan penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK).
"Ya ada sisa dana. Sisa dananya ada dari rekening-rekeningnya. Ada 50-an rekening yang di dalamya terdapat dana Rp 7 miliar. Saya lupa tapi rasanya dalam rupiah ya," ujar Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin saat ditemui di Kantor PPATK, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2017).

Tak hanya dalam bentuk rekening, aset tersebutt juga dalam bentuk asuransi.
"Ada juga dalam bentuk asuransi," ujar Kiagus, dilansir dari Kompas.com
• Kisah Sedih 2 Korban First Travel, Tukang Pijat Rela Menabung 5 Tahun dan Ada yang Sampai Meninggal!
Sempat dikabarkan uang tersebut digunakan untuk investasi ke Luar Negeri.
"Iya. Kalau transaksi ke luar negeri itu ada. Tapi itu nanti ditelusuri lagi apakah sisa dananya masih ada," tuturnya.
Kiagus juga membenarkan adanya aliran dana yang digunakan bos First Travel untuk membeli saham sebuah restoran di London, Inggris, sebesar 40 persen.
PPATK tengah menelusuri apakah masih terdapat sisa dana dari pembelian saham restoran tersebut.
• 11 Tahun Menunggu Kelahiran Anak, Lihat Kemewahan yang Disiapkan Bos First Travel
Pencucian Uang
Kiagus juga mengungkapkan adanya dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh pasangan pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.
"Kalau ada upaya untuk menyamarkan dana hasil kejahatan ya itu TPPU. Mestinya ada TPPU-nya," ujar Kiagus saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017), dilansir dari Kompas.com
Namun sebagian dana yang ada di rekening digunakan untuk kepentingan bisnis perjalanan umrah dan haji.
Selain itu, ada juga aliran dana yang digunakan untuk investasi bisnis dan kepentingan pribadi.
• Usai First Travel, Giliran Azizi Tour Dilaporkan Tak Berangkatkan Jamaah Umrah, 2 Hal Ini Buktinya!
Namun Kiagus tidak bisa mnyebutkan besarnya aliran dana tersebut.
"Secara tepat saya sulit untuk mengungkapkannya. Namanya tentu nggak hapal. Tapi penggunaannya itu ada untuk memberangkatkan jemaah. Ada yang untuk investasi. Ada juga digunakan untuk keperluan pribadi tersangka," tuturnya.
Ditanya Soal Aliran Dana, Dijawab Lupa

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan agak sulit mengorek informasi dari pasangan suami istri
• Dipolisikan, Begini Beda Modus First Travel dan Azizi Tour Gaet Calon Jamaah, Mana Lebih Baik?
Ada sebagian informasi yang seperti ditutupi meski penyidik berulang kali mengkonfirmasi soal aset-aset yang mereka miliki.
Kedua tersangka Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari, mengaku lupa untuk apa saja uang di rekening tersebut digunakan.
"Dalam beberapa pemeriksaan kalau kami temukan aset atau informasi dari masyarakat, baru dikatakan, "Oh iya, Pak, kemarin saya lupa," kata Herry, dilansir dari Kompas.com
"Kalau tidak ditanya, tidak ngomong," tambahnya. (Tribunwow.com/ Ekarista Rahmwati P.)