Dirjen Perhubungan Laut Tujuh Bulan Tidur dengan Tas dan Koper Berisi Uang Rp 18,9 Miliar
Dalam penangkapan di rumah mess sederhana nan kusam tersebut, petugas KPK menemukan barang bukti 33 tas dan koper berisi uang
Editor: Wulan Kurnia Putri
"Selama tujuh bulan kami ikuti, dia tidur di situ. Sepemantauan kami dia selalu tidur di situ," ungkap Basaria.
Menurut Basaria, total uang Rp 20,074 miliar yang ditemukan dari Dirjen Hubla Kemenhub Antonius Tonny Budiono ini diduga bagian suap terkait perizinan dan pengadaan sejumkah proyek di lingkungan Ditjen Hubla Kemenhub sepanjang 2016-2017.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah menjelaskan, petugas KPK menghabiskan waktu selama enam jam saat menghitung uang kertas yang terdapat di dalam 33 koper dan tas milik Tonny.
• Kecelakaan Mengerikan Terjadi di Karangploso hingga Hancurkan Angkot, Begini Kronologinya!
Padahal, penghitungan dilakukan dengan menggunakan mesin hitung jenis vacuum.
"Tadi untuk memastikan jumlah uang di tas dan kopernya, dihitung pakai mesin hitung uang. Hitungnya dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Ada dua petugas yang hitung. Sudah pakai mesin dan dua orang petugas, tapi tetap butuh waktu lama," jelas Febri.
• 8 Foto Ihsan Maulana, Pebulu Tangkis yang Kalahkan Malaysia, hingga Pernah Juara Dunia
Basaria menjelaskan, selain menangkap Dirjen Hubla Kemenhub Antonius Tonny Budiono, tim KPK juga menangkap Komisari PT Adhiguna Keruktama (PT AGK), Adiputra Kurniawan, di tempat tinggalnya, sebuah apartemen Kemayoran, Jakpus, pada Kamis, 24 Agustus 2017, pukul 14.30 WIB.
Adiputra Kurniawan diduga sebagai pihak yang memberikan suap kepada Antonius Tonny Budiono terkait penggarapan pengerukan dan reklamasi di Pelabuhan Tanjunh Emas, Semarang, Jawa Tengah.
• Astaga! Pria Ini Telah Berkencan dengan 300 Wanita, Ternyata Ini Alasannya
Dia diduga yang menyetorkan dana kepada Antonius Tonny Budiono dengan modus menyerahkan empat kartu ATM berisi sejumlah uang.
Sementara, identitas di rekening keempat kartu ATM tersebut adalah fiktif.
"Ini modus baru. Kartu-kartu ATM ini diberikan oleh APK kepada ATB. Nanti APK yang mengisi rekening ATM tersebut dan selanjutnya kartu-kartu ATM itu digunakan ATB. Selain digunakan sendiri, kartu ATM itu bisa dikirim ke anaknya, untuk hotel dan kemana saja bisa," beber Basaria.
Sementara itu, saat ini penyidik KPK tengah menelusuri pihak-pihak yang memberikan uang sebanyak Rp18,9 mikiar sebagaimana yang ditemukan di dalam 33 koper dan tas di mess Tonny.
Diduga uang-uang tersebut bagian suap terkait sejumlah proyek di lingkungan Kemenhub.
• Mantap! Setelah WO, Tim Sepak Takraw Putri Indonesia Dapatkan Medali! Sedangkan Malaysia. . .