SEA Games 2017
Dikritik Habis-habisan, Begini Pembelaan Keras Hansamu Yama! 'Saya Sebagai Kapten Tim Berhak'
Klarifikasi yang diberikan Hansamu Yama usai mendapat kritikan pedas dari para penggemar sepak bola Indonesia.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Claudia Noventa
Kemudian akun @setiady_pall, "Emosi selalu merugikan pasti.!!"
"Iyaa bingung nih sama Indonesia udh menang masih aja kebawa emosi," ujar akun @jupraw.
"Bad attitute mereka akan merugikan bagi tim. harus dievaluasi apakah pantas menjadi pemain timnas atau tidak. ini timnas bukan klub tarkam," kata akun @tupperwarez.
"Payah masih pada emosian mainnya. Gimana nanti lawan Malaysia. Di provokasi dikit pun kayaknya langsung emosi," tulis akun @deniramdaniTB.
Kritikan tersebut sepertinya sampai ke telinga Hansamu Yama hingga dirinya memberikan klarifikasi langsung melalui akun Instagramnya, @hannsamuyama.
"Selamat malam warga Indonesia baik yang memfollow saya maupun yang melihat postingan saya ini, pertama tama saya mewakili seluruh pemain Tinmas u22 ingin meminta maaf kepada anda anda semua terakit insiden yang terjadi dilapangan tadi yang mungkin membuat anda anda kecewa dg saya dan pemain timnas u22 lainnya," tulisnya dalam caption.
Yama menjelaskan awalnya dirinya tak terpancing emosi, namun hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang kapten yang membela para pemainnya.
Perlakuan dari wasit lah yang dirasanya tak adil hingga membuat dirinya berang dan langsung menunjukan sisi kerasnya.
Hansamu Yama Acungkan Jari Tengah hingga Dapat Kartu Kuning, Payah Masih Emosian Mainnya
"Terkait dengan kartu kuning saya yg saya dapatkan tadi saya mau mengkonfirmasi bahwa saya sama sekali tidak terpancing emosi, saya tidak emosi sama sekali, saya, seperti biasa saya sebagai kapten tim berhak membela pasukan saya dilapangan dan maju paling depan untuk mereka.."
"saya tadi hanya berniat untuk memisah pemain saya yg ikut keributan tadi, sebagaimana yg anda lihat dipertandingan sebelum sebelumnya, saya tidak ada berkata kasar kepada lawan ataupun tindakan lainnya, saya hanya mendorong pemain lawan dan berniat untuk menyelsaikan keributan tersebut, namun wasit berkata lain, lalu wasit memberi kartu kuning kepada saya, saya juga heran kenapa alasan wasit memberi saya kartu kuning..dari situlah saya mulai agak terpancing, bagaimana tidak terpancing, misal kita tidak berbuat apa2 lalu mendapat balasan yg tidak setimpal," lanjutnya.
Dirinya juga menyinggung masalah absennya di laga semifinal melawan Malaysia karena akumulasi kartu kuning.
Yama mengatakan bahwa Timnas Indonesia U-22 tetap akan kuat meski tanpa kehadirannya dalam skuad inti.
"Saya hanya ingin mengkonfirmasi itu saja, dan menjelaskan apa yg sebenarnya terjadi di dalam lapangan tadi.saya tidak mau anda berpikiran jelek ke saya. Saya tau itu adalah kerugian bagi tim tapi begitulah sepak bola. Dan bahwa anda harus tau, sepak bola bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja, sepak bola adalah kerja tim bukan individu, di timnas u22 tidak ada pemain inti atau pemain cadangan, semua pemain memiliki kualitas yg sama. Maka dari itu tanpa kehadiran saya pun di partai selanjutnya indonesia tetap kuat tetap utuh dan tetap bertekad ingin mengharumkan nama indonesia di ajang sea games ini. Dan saya tau anda kecewa terhadap sikap saya dan menilai saya emosian saya terima itu. Tapi alasan diataslah yg membuat saya begitu," tegasnya.
Yama kemudian mengakhiri caption tersebut dengan permintaan maafnya atas perbuatannya.