SEA Games 2017
SEA Game 2017 Baru Berjalan Hitungan Hari, Kontingen Indonesia Sudah Alami 2 Dugaan Kecurangan Ini!
Kontingen Indonesia di 2 cabang olahraga alami dugaan kecurangan di ajang SEA Games 2017 ini. Cabang olahraga apa sajakah itu?
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Pesta Olahraga Asia Tenggara atau Southeast Asian Games (SEA Games) memang sudah dibuka dengan acara Upacara Pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia pada Sabtu (19/8/2017).
Diketahui, ajang olahraga ini diadakan tiap dua tahun sekali dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara dan mempertandingkan beberapa cabang olahraga.
Meski baru beberapa hari SEA Games yang ke-28 ini berlangsung, sudah banyak insiden tidak menyenangkan yang terjadi di ajang ini.
Tak Pernah Terekspose! Ternyata Inilah Sosok di Balik Cita Rasa Bumbu Mi Instan Khas Nusantara
Mulai dari insiden bendera Indonesia yang dipasang terbalik oleh Malaysia sebagai tuan rumah SEA Games 2017 hingga kontingen Indonesia di 2 cabang olahraga yang mengalami dugaan kecurangan.
Cabang olahraga apa sajakah itu?
Berikut tim TribunWow.com himpun 2 kecurangan yang dialami oleh kontingen Indonesia pada ajang SEA Games 2017 ini!
1. Tim Sepak Takraw Putri
Melansir dari Kompas.com, Tim sepak takraw putri Indonesia yang melawan Malaysia dalam laga final SEA Games 2017 diketahui mundur atau walkout dari pertandingan pada Minggu (20/8/2017).
Indonesia mengundurkan diri dari pertandingan tersebut lantaran merasa dicurangi oleh keputusan wasit utama, Muhammad Radi yang berasal dari Singapura.
"Sejak set pertama sudah ada indikasi kecurangan. Ketika anak-anak mau servis selalu dibatalkan," kata asisten pelatih timnas sepak takraw putri, Abdul Gani.
Mall di Korea Selatan Ini Tambahkan Mushola Demi Pengunjung Muslim, Lho!
"Bagaimana mau main, kan kasian para pemain kami. Sepertinya ini sudah diatur," ujar dia menambahkan.
Tim putri sepak takraw mengajukan WO saat pertandingan set kedua. Padahal, saat itu Indonesia sedang unggul 16-10.
"Alasan servis pemain kami kerap dibatalkan karena kaki pemain kami dianggap terangkat (fault). Mungkin wasit begitu supaya Malaysia menang, seperti ada pengaturan. Sebagai pelatih, saya melihatnya sudah tak normal," tutur dia.