Breaking News:

Polisi Tembak Mati Remaja Tak Bersalah yang Dituduh Pengedar Narkoba, Kisahnya Berurai Air Mata

Seperti yang kita tahu, presiden Filipina, Duterte, benar-benar gencar memberantas para pengedar dan pengguna narkoba di negaranya.

Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
World of Buzz
Keluarga korban penembakan polisi 

"Ito dan baril, iputok mo tapos tumakbo ka" (Ambil pistol ini, tembakkan dan larilah), saksi tersebut mendengar polisi berbicara pada Kian.

Kian kemudian ditembak hingga mati.

(worldofbuzz)

Ayah Kian, Saldy, menangis dan yakin bahwa Kian tidak terlibat dalam pengedaran narkoba.

Dia tidak pernah ada di daftar pemakai maupun pengedar narkoba.

Kian hanya menjual permen untuk membayar uang sekolahnya.

Dia bahkan bercita-cita menjadi polisi.

Ibu Kian Lorenza menyebutkan bagaimana anaknya begitu menyukai serial kriminal 'Narcos'.

Ia juga bertugas untuk melakonkan drama itu di acara sekolah.

(worldofbuzz.com)

Kian mengatakan kepada teman-teman sekelasnya bahwa dia tidak ingin berperan sebagai Pablo Escobar.

Dia justru ingin berperan sebagai agen Steve Murphy atau Javier Peña, yang berperan pada pihak yang baik.

Malangnya di usia 17, kehidupan Kian berakhir.

Tidak ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk membuat Kian dan banyak orang tak berdosa lainnya kembali hidup.

Lorenza pun hanya bisa menangis di sebelah peti mati anaknya.

"Suaraku sudah habis. Aku ingin berteriak. Aku ingin meneriakkan keadilan untuk anak saya," ujar sang ibu, seperti dikutip dari worldofbuzz.

"Jadilah suaranya,"tambahnya. (TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FilipinaRodrigo DuterteWorld of buzz
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved