Breaking News:

HUT 72 RI

Pimpinan Polisi yang Kawal Bung Karno Ternyata Tak Tahu Proklamasi Akan Dikumandangkan Hari Itu

Sebelum pasangan Soekarno-Moh Hatta melakukan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan,pimpinan Pasukan Polisi Pengawal Pribadi Soekarno belum tahu.

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Net/Intisari
Presiden RI pertama Soekarno 

TRIBUNWOW.COM - Sebelum pasangan Soekarno-Moh Hatta melakukan pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Jumat (17/8/1945) yang telah dipersiapkan secara matang dan rahasia, pimpinan Pasukan Polisi Pengawal Pribadi Soekarno (Tokomu Kosaku Tai), Mangil Martowidjojo, pagi hari itu ternyata belum tahu.

Padahal Mangil merupakan pengawal pribadi Soekarno yang selalu menyertai kemana pun calon Presiden RI pertama itu berada.

Jumat pagi, Raden Said Soekanto, pimpinan tertinggi Kepolisian Negara (lembaga kepolisian yang dibentuk oleh Jepang), memanggil Mangil dan memberi perintah agar menjaga Bung Karno karena akan ada acara penting.

Anak Artis yang Tunarungu Ini Bikin Bangga di HUT ke-72 RI, Aksinya Keren Banget!

Mangil pun segera menyiapkan anak buahnya namun kemudian baru tahu jika acara penting itu adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang akan dibacakan oleh Soekarno-Hatta.

Pengamanan Proklamasi Kemerdekaan juga dilakukan kesatuan lain.

Dr Muwardi, Kapala Keamanan Soekarno, meminta kepada Komandan Kompi (Cudanco) Latief Hendradiningrat untuk menugasi beberapa anak buahnya berjaga-jaga di sekitar jalan kereta api yang membujur di belakang rumah itu.

Tentang Fariza Putri, Pembawa Bendera di HUT RI ke-72, No 3 Soal Pencapaiannya yang Beda Banget!

Di samping itu, di ksatrian atau markas Peta, di Jaga Monyet disiagakan pula pasukan yang dipimpin oleh Komandan Pleton (Shodanco) Arifin Abdurrahman.

Kampung Jaga Monyet (kini Jalan Suryopranoto) terletak di depan Harmoni.

Di Jaga Monyet dahulu terdapat markas pasukan kavaleri Belanda.

Pada masa Jepang, tempat itu dijadikan tempat markas pasukan Peta.

Dari tempat inilah, pasukan Peta di bawah pimpinan Latief Hendradiningrat, pada 17 Agustus 1945, berbaris menuju kediaman Bung Karno di Pegangsaan Timur 56, yang jaraknya sekitar 7 km.

Mereka akan mengamankan jalannya Proklamasi Kemerdekaan.

Dokter Muwardi, yang menjadi pelaksana operasional Barisan Pelopor, membentuk Barisan Pelopor Istimewa di bawah pimpinan Sudiro yang juga pengawal dan utusan pribadi Soekarno.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Tags:
SoekarnoMoh HattaPresiden RIJepang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved