Breaking News:

Garam Campur Kaca Serbu Magetan, Ini yang Dilakukan Para Pedagang!

Sepekan ini kabar garam bercampur pecahan kaca (beling) beredar dipasaran Kabupaten Magetan makin gencar.

Editor: Galih Pangestu Jati
SURYA/DONI PRASETYO
Mbah Siti, pedagang di Pasar Sayur Magetan menunjukkan garam dengan merek serupa yang diduga bercampur butiran kaca, yang sejak sepekan beredar dan meresahkan warga, Rabu (16/8/2017). 

TRIBUNWOW.COM - Sepekan ini kabar garam bercampur pecahan kaca (beling) beredar dipasaran Kabupaten Magetan makin gencar.

Akibatnya, tidak hanya masyarakat yang resah, tapi juga pedagang di Pasar Sayur setempat.

"Itu butiran kaca atau barang lain, yang jelas ketika dilarutkan di air, tidak larut, dan butiran butiranya berkilau kilau seperti kaca," kata Sunarti, seorang pedagang kepada Surya, Rabu (16/8/2017).

Menurut Sunarti, pedagang yang mencoba meneliti karena santernya kabar garam bercampur pecahan kaca itu Elly.

Pedagang pracangan yang penasaran karena tidak ingin kesalahan, yang kebetulan dagangan garam dapurnya (garam halus) beraneka merek.

Bercita-cita Jadi Dokter, Ini Permintaan Anggota Paskibra Sebelum Meninggal

"Waktu Bu Elly mencoba itu banyak pedagang menyaksikan, garam yang dimasukkan air dari jam 10.00 sampai jam 16.00, tutup toko, tidak larut. Butiran butiran berkilau seperti beling. Ketika digigit juga tidak hancur, juga tidak berasa asin," ujar Sunarti dibenarkan Siti dan Sukadi, yang kios palawijanya berhadapan dengan kios Elly.

Dikatakan Sukadi, mengetahui hasil uji garam yang didagangkannya seperti garam campur beling (pecahan kaca), Elly kemudian menyimpan garam bermerek tertentu itu dan tidak menjualnya.

"Sayang Bu Elly lagi ke rumah sakit, jenguk pedagang pasar sini kecelakaan. Tahu garamnya ada belingnya, Bu Elly berinisiatif tidak menjual garam merek itu, takut kesalahan. Soalnya tempat Bu Elly itu untuk kulakan toko pracangan kecil maupun besar di desa desa," jelasnya.

Garam yang diperdagangkan di Pasar Sayur Magetan seluruhnya berasal dari daerah Kediri, Pasuruan, Lamongan, Pati, dan Madura.

Sedang garam dapur beryodium beraneka merek itu kebanyakan produk Kediri, seperti merek SJ, Dua Daun, SG, untuk merek SG ada dua garam halus dan grosok.

"Harganya kalau kasar dan halus, garam dapur beryodium dan grosok biasa terpaut Rp 500 ribu dengan berat sekitar 200 gram (2 ons). Yang takut makan garam tidak hanya warga, tapi juga pedagang. Takut kesalahan, tapi lebih penting takut dosa," kata Sukadi, si pedagang palawija ini.

Miris! Karena Masalah Sepele, Pria Ini Habisi Nyawa Seorang Penonton saat Nonton Organ Tunggal

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Heroe Widiatmoko, meminta warga masyarakat untuk tetap tenang, karena kabar garam dapar bercampur pecahan kaca itu perlu penelitian di laboratorium obat dan makanan.

"Kami secepatnya akan cek, mencari keterangan dan contoh garam yang dicurigai bercampur pecahan kaca dan informasinya sudah tersebar dipasaran itu. Jadi kita minta warga masyarakat tetap tenang," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Tags:
Kabupaten MagetanSuryaJawa TimurGaram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved