Diduga dari ISIS! Jelang Hari Kemerdekaan, Polisi Bandung Dapat Teror, Lihat Isi Surat Ancamannya
Sejumlah lembaran kertas berlambang kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditemukan jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah lembaran kertas berlambang kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ditemukan jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Lembaran kertas tersebut ditemukan di Pos Polisi Gatur Lalu Lintas di perempatan Jalan Surapati, Kota Bandung, Rabu (16/08/2017).
Kabar ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Kassubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana.
“Memang benar ada itu, sekarang kami masih melakukan penyelidikan,” kata Kompol Reny, dikutip dari Tribratanews.com.
Musnahkan Ganja Dibakar, Untung Petaka 2 Tahun Lalu Tak Terulang
Selain logo ISIS, ada pula selebaran yang bertuliskan pesan ancaman.
Adapun tulisan ancaman dari selebaran tersebut adalah:
"Segala puji hanya bagi Allah Rabbul Alamin.
Shalawat serta salam tercurah pada Rasulullah nan mulia yang diutus dengan pedang rahmat bagi seluruh alam.
Wahai THOGUT !
Demi Allah kami akan tetap teguh pada pendirian kami.
Yakni ingkar pada kalian dan iman pada Allah.
Bagi kami tidak jadi soal kami menang atau kalah.
Bila menang kami akan tegakkan syari’at Allah.
Bila kami kalah, kami kalah dalam membela syari’at Allah.
Kami tidak ridho syariat Allah dicampakkan."
Dicerai Mantan Ayu Ting Ting, Rosmanizar: Kami Sudah Pisah Ranjang Lebih dari Satu Bulan

Melansir dari Tribunnews.com, pihak kepolisian kini telah mendalami kasus tersebut.
Reny enggan menjelaskan lebih rinci soal kasus tersebut.
Namun pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut usai melakukan penyelidikan.
Penangkapan teroris di Bandung
Dua hari sebelumnya, Detasemen Khusus 88 telah berhasil menangkap 5 orang terduga teroris di Jalan Jajaway, Kelurahan Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Selasa (15/8/2017).
Kabar tersebut telah dikonfirmasi kebenarannya oleh Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus.
"Ya, benar memang ada terduga teroris yang ditangkap di Antapani," kata Yusri melalui ponselnya kepada Kompas.com, Selasa siang.
Dihimpun oleh TribunWow.com, berikut ini fakta-fakta penangkapan terduga teroris di Kota Bandung tersebut.
1. Tertangkap di rumah kontrakan
Kelima pelaku tersebut ditangkap pihak kepolisian di sebuah rumah Kontrakan.
Pelaku yang berisial Y (30) ditangkap setelah lima hari menyewa kontrakannya.
Sedangkan empat pelaku lainnya diringkus dalam satu kontrakan yang tak jauh dari kontrakan Y.
Rumah kontrakan itu kini diperiksa dan dijaga ketat oleh petugas.
Dari informasi yang dihimpun, di dalam rumah kontrakan masih tersebut masih terdapat bahan-bahan peledak.
"Beberapa hari lalu mereka mengontrak rumah ini untuk dijadikan tempat menyimpan bahan peledak," ujarnya.
Blak-blakan! Aktor Lavanya Bhardwaj Ungkap Honor Artis India di Indonesia, Jumlahnya Mengejutkan!
2. Identitas terduga teroris
Yusri Yunus telah merilis lima inisial terduga teroris yang ditangkap oleh Densus 88.
Mereka adalah Y (30), AK (24), AR (20), SH (30) dan R alias I (28).
Terduga teroris Y adalah seorang pria yang berasal dari Sumatera Barat.
AK adalah seorang perempuan yang berasal dari Klaten, dan AR adalah pria asal Sumenep.
AK dan AR yang merupakan pasangan suami istri ini ditangkap dalam sebuah kamar kontrakan di sekitar Kiaracondong yang tak jauh dari kontrakan Y.
Selanjutnya adalah SH, seorang pria asal Kediri dan R alias I yang merupakan warga asal Kota Bandung.
"AR dan AK ini suami istri. Keduanya pernah dideportasi dari Hongkong karena mengajarkan ajaran radikalisme," kata Yusri saat ditemui Kompas.com di lokasi penangkapan Y, Selasa sore.
"Y dan R ini penyumbang dana sekaligus pembuat bom," ungkapnya.

3. Berencana Serang Istana Negara dan Mako Brimob
Para terduga teroris ini berencana melakukan aksi peledakan bom kimia di lima titik vital nasional.
Peledakan tersebut rencananya akan dilangsungkan pada akhir Agustus 2017 mendatang.
"Akhir bulan ini rencananya bom selesai dirakit. Menurut mereka, bulan Agustus adalah waktu yang bagus untuk meledakkan bom," kata Yusri kepada Kompas.com.
Satu di antara objek sasaran mereka adalah Istana Presiden.
"Dari keterangan mereka, salah satu targetnya adalah meledakkan bom di Istana Negara," ungkapnya.
Selain itu, mereka juga akan meledakkan Markas Komando (Mako) Brimob di Jakarta dan Bandung.
"Petugas Polri di lapangan juga menjadi target mereka," jelasnya.
4 Insiden Tak Terduga Upacara Pengibaran Bendera dari Terbalik hingga Tali Putus
4. Lebih canggih dari bom panci
Bom yang ditemukan kali ini memiliki teknologi yang lebih canggih dibanding bom panci.
Bom ini tidak memiliki daya ledak tinggi.
Tapi efek kimia yang ditimbulkannya sangat berbahaya jika terkena kulit atau terhirup.
Bom ini juga dilengkapi pengendali jarak jauh, atau remote control.
"Bom ini diaktifkan dengan menggunakan remote control," tandas Yusri. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)