Benarkah Ini Rumah Murid Yesus?
Pada minggu lalu, masyarakat dunia dihebohkan dengan penemuan rumah pemandian dari zaman Romawi di el-Araj.
Editor: Galih Pangestu Jati
Temuan-temuan ini sesuai dengan deskripsi sejarawan Yahudi, Flavius Yosefus, yang menulis pada akhir abad pertama bahwa Betsaida, sebuah desa nelayan kecil, berubah menjadi kota Yunani-Romawi (polis) di bawah kepemimpinan Filipus bin Herodes.
Filipus, putra dari Herodes Agung, kemudian mengganti nama Betsaida menjadi Julias untuk menghormati ibu dari kaisar Tiberius.
Akan tetapi, banyak arkeolog yang mempertanyakan identifikasi e-Tell sebagai Betsaida yang dideskripsikan dalam Perjanjian Baru.
Miris! Terkena Infeksi, Balita Ini Malah Dibawa ke Dukun! Hasilnya Mencengangkan!
Pasalnya, Betsaida terlalu jauh, sekitar 2,5 kilometer, dari pesisir pantai untuk menjadi pusat nelayan.
Selain itu, sisa-sisa kerajaan Romawi yang ditemukan di situs tersebut selama tiga dekade terakhir dirasa kurang penting untuk sebuah kota yang penting dan besar pada zamannya.
Jodi Magness, seorang arkeolog dan penerima dana penelitian National Geographic mengatakan, meskipun sisa-sisa Zaman Besi di Betsaida (el-Tell) sangat penting dan luar biasa, sisa-sisa Zaman Romawi di situs ini sangat kurang sehingga situs tersebut tidak bisa dianggap sebagai pusat perkotaan.
Sementara itu, Rami Arav, ketua Proyek Penggalian Betsaida di el-Tell, berkata bahwa untuk saat ini, belum ada bukti yang kuat untuk mengidentifikasikan el-Araj sebagai lokasi Betsaida.
Berita ini telah diterbitkan Kompas.comd dengan judul "Benarkah Para Arkeolog Telah Menemukan Rumah Murid Yesus?"