Kisah Pilu Perempuan Yazidi yang Jadi Pemuas Syahwat Tentara ISIS
Ini kisah orang-orang yang mencoba membebaskan para perempuan Yazidi yang ditangkap untuk dijadikan barang dagangan dan budak seks oleh militan ISIS.
Editor: Galih Pangestu Jati
Ada yang tak mau beli
Menurut Shuja, banyak militan ISIS yang ingin kabur dan meninggalkan kawasan kekuasaan ISIS.
"Menyekap dan menjual perempuan adalah kejahatan besar. Jika pemimpin ISIS tahu, pelakunya bisa dihukum berat," kata Abu Shuja.
Lain lagi dengan apa yang dilakukan oleh aktivis bernama Ali Isso.
Ia juga melacak beradaan para perempuan Yazidi yang disekap militan ISIS, baik di Irak maupun di Suriah.
Namun ia tidak membeli perempuan yang ia temukan.
Semua informasi ia serahkan kepada lawan ISIS, Angkatan Bersenjata Suriah (SDF) yang mendapatkan dukungan militer Amerika Serikat.
"SDF adalah entitas yang berwenang untuk menangani kasus-kasus peyekapan perempuan Yazidi oleh ISIS," kata Isso.
Ada alasan lain mengapa ia menolak membeli perempuan Yazidi yang ditawarkan militan ISIS.
"Kekhawatiran saya adalah, kita tak pernah tahu apakah yang kita bayar itu milisi atau hanya perantara," kata Isso.
Menjijikan! Pria Ini Tertangkap Basah Lakukan Perbuatan Tak Senonoh kepada Gadis Bawah Umur
Upaya untuk membebaskan perempuan-perempuan Yazidi yang disekap ISIS tak hanya dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau kalangan aktivis.
Pihak keluarga juga secara aktif mencari anggota yang dibawa oleh ISIS, seperti yang dilakukan oleh Ibrahim Khairo.
Sembilan anggota keluarga dibawa milisi ISIS saat penyerbuan di desanya tiga tahun lalu.
"Saat itu mereka membawa 600 tawanan perempuan, termasuk sembilan sepupu saya," kata Khairo.