Kronologi Polemik First Travel Tak Berangkatkan Ribuan Jemaah Umrah hingga Raup Keuntungan Rp 550 M!
Bos First Travel ini diduga menipu calon jemaah yang ingin umrah dengan biaya murah namun tidak kunjung berangkat.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menangkap bos PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel.
Melansir dari Tribunnews.com, Kepala Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto pun menjelaskan bahwa keduanya adalah Direktur Utama PT First Travel, Andika Surachman dan istrinya Anniesa Desvitasari yang merupakan direktur di perusahaan tersebut.
Rikwanto juga menerangkan, keduanya ditangkap di kompleks perkantoran Kementerian Agama pada Rabu (9/8/2017).
Nikahi Nenek Berusia 60 Tahun, Pemuda Ungkap Kisah Cintanya Penuh Rintangan
Andi dan Anniesa ini pun langsung dibawa ke kantor Bareskrim Polri setelah menggelar konferensi pers pada pukul 14.00 WIB.
Bos First Travel ini diduga menipu calon jemaah yang ingin umrah dengan biaya murah namun tidak kunjung berangkat.
"Pelaku ditangkap karena menjanjikan dengan cara menawarkan biaya umroh," ucap Rikwanto.
Kembali melansir dari Tribunnews.com, dari hasil penyidikan, Bareskrim pun memperkirakan First Travel telah merup keuntungan hingga Rp 550 miliar.
Terungkap! Ternyata Tora Sudiro Konsumsi Dumolid Lantaran Idap Penyakit Ini!
Dana tersebut diduga berasal dari tindak pidana penipuan yang dilakukan terhadap sekitar 35 ribu jemaah yang sudah melunasi pembayaran perjalanan ibadah umrah lewat jasa agen sejak tahun 2015.
"Total jemaah yang telah melunasi 70 ribu, tapi sekitar 35 ribu tidak berangkat dengan berbagai alasan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak di kantor Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
Angka itu sendiri didapatkan setelah polisi melakukan penghitungan antara biaya yang harus dibayar tiap jemaah untuk melakukan ibadah umrah dengan totoal jemaah yang belum diberangkatkan.
Bareskrim pun menelusuri berbagai rekening dan aset yang dimiliki tersangka.
Orang Terkaya di Indonesia Iwan Tjahyadikarta Meninggal Dunia, Tinggalkan 5 Istri serta 13 Anak
Berdasarkan sejumlah rekening yang sudah diblokir, penyidik hanya menemukan uang sekitar Rp 1,3 juta.
"Yang kita blokir informasi penyidik sisa sudah Rp 1,3 juta. Tapi nanti akan kita cek yang lain," jelas Rudolf.
Pihaknya nanti pun akan melacak aliran dana pada rekening kedua tersangka.
Sementara itu, Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi pun menyerahkan kasus First Travel ini kepada pihak kepolisian.
8 Seleb Ini Nekat Ubah Penampilan dengan Panjangkan Brewok! Nomor 6 Malah Dipenjara
"Ini sudah masuk proses hukum, kami hormati dan dia (First Travel) harus bertanggung jawab," ujar Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing dilansir dari Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Saat ini, posisi Satgas Waspada Investasi pun memantau perkembangan kasus First Travel.
Jika dibutuhkan pihaknya siap menjadi saksi ahli dalam penyelesaian persoalan First Travel.
"Kalau dana jemaah, itu nanti pihak kepolisian, kita ikuti proses hukum, karena kalau sudah masuk proses hukum, Satgas Waspada Investasi tidak bisa ikut campur tangan," tutur Tongam.
Caisar Beri Pernyataan Mengejutan Soal Kembali ke Dunia Hiburan hingga Eko Patrio Disebut Jahat
Satgas Waspada Investigasi sendiri telah menghentikan kegiatan First Travel sejak 18 Juli 2017, karena menawarkan produknya tidak memiliki izin dan berpotensi merugikan masyarakat.
Diketahui, First Travel mengawali usaha biro perjalana wisata domestik dan internasional ini sejak 1 Juli 2009 di bawah naungan CV First Karya Utama.
Melansir kembali dari Tribunnews.com, kuasa hukum jemaah umrah, Aldwin Rahadian pun mengungkapkan bahwa kliennya merasa dibohongi oleh First Travel.
Selama ini klien Aldwin diiming-imingi oleh rencana keberangkatan serta perlengkapan yang murah.
Gara-gara Foto Ini, Najwa Shihab Dibilang Mirip Nikita Mirzani hingga Artis Hollywood Anne Hathaway
Saat itu, First Travel hanya memberikan koper kepada para calon jemaah umrah.
"Baru koper keberangkatan. Jadi dia dininabobokan dengan koper-koper itu. Kopernya sudah dikasih beberapa tahun lalu, tapi nggak berangkat-berangkat," ujar Aldwin di Kantor Bareksrim, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017).
Berdasarkan keterangan para agen, sudah sebanyak 50 ribu koper telah dibagikan beberapa tahun lalu untuk persiapan keberangkatan.
Keterangan itu sekaligus menegaskan, bahwa calon jemaah yang diklaim gagal diberangkatkan tidak seperti yang dinyatakan First travel sebanyak 25 ribu.
Setelah Videonya Bentak dan Pukul Polisi Viral, Akun Instagram Oknum TNI Ini Banjir Hujatan Netizen!
"Tapi ketika rapat para agen seluruh Indonesia, informasi yang saya dapet itu kurang lebih 50 ribu lebih (calon jemaah)," kata dia.
Tak hanya itu, Aldwin menjelaskan bahwa kliennya juga dijanjikan promo biaya umrah lebih murah dari harga normal.
Paket promo umrah yang ditawarkan First Travel sebesar Rp 14,3 juta dnegan adanya penambahan biaya-biaya lain dengan istilah 'upgrade'.
"Maksa mereka harus upgrade. Upgrade tambah lagi Rp 2 juta sekian. Setelah itu ngga berangkat juga, disuruh upgrade lagi, nambah lagi Rp 2 juta sekian jadi sekitar Rp 20 - 21 jutaan. Ujung- ujungnya sama harga normal dan tidak berangkat," jelas Aldwin.
Jawaban Polos Siswa SD yang bikin Ngakak, Hingga Meme-meme Kocak Untuk Tampar Para Jomblo
Tak hanya telantarkan jemaah, bos First Travel juga tak bayar gaji karyawan butik
Pasangan suami istri bos First Travel ini pun juga memiliki usaha lain yaitu butik mewah yang terletak di Jalan Bangka Raya Nomor 20, Jakarta Selatan.
Melansir dari Tribunnews.com, berdasarkan pantauan, butik tersebut terdiri dari dua lantai dan terkesan mewah karena di dalamnya terdapat pernak-pernik bergaya Eropa dan juga beberapa furniture dilapisi perhiasan.
Ibunda Ayu Ting Ting Sebut Bilqis Minta Nonton Film Rafathar, Tapi Ada Syaratnya
“Iya, punya Ibu Anisa. Sudah dari dua bulan yang lalu tidak aktif (tutup,-red). Baju belum diambil. Pegawai juga sudah tidak bekerja di tempat ini lagi. Tidak dibayar soalnya,” ujar warga sekitar, kepada wartawan, Kamis (10/8/2017). (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)