Astaga! Bocah 7 Tahun Perkosa Bocah 6 Tahun, Kejadiannya Bikin Syok!
Pada tanggal 19 Juli 2017, bocah wanita itu mengeluh kemaluannya sakit. Kemudian ia mengatakan apa yang di deritanya tersebut kepada ibunya.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Kehidupan di zaman sekarang harus lebih semakin waspada.
Era tekhnologi dan informasi semakin berkembang.
Segala bentuk informasi lebih mudah dan ceoat didaptkan.
Coba saja lihat anak balita, mereka sudah pintar mengoperasikan handphone bahkan berselancar di dunia maya.
Terkadang kita merasa bahwa apa yang dilakukan anak kita adalah hal yang wajar.
Gugatan Cerai Sang Istri Pernah Digugurkan, Kini Giliran Ibnu Jamil yang Ajukan Cerai
Misal, mereka ingin melihat video di akun media sosial youtube, kemudian sia aka tersebut kita biarkan beraktivitas sendirian hingga kita tidak tahu apayang sebenarnya ia tonton.
Seharusnya anak-anak memang dibiarkan bermain bersama teman-temannya.
Namun hal itu juga perlu adanya pengawasan dari orang tua.
Jangan sampai kejadian ini terjadi pada anak anda.
Dilansir dari mynewshub, sebuah portal berita Malaysia telah terjadi peristiwa buruk menimpa seorang bocah wanita berusia 6 tahun.
• Tragis! Berkelahi dengan Temannya, Siswa Kelas 2 SD Tewas
Bocah itu memang dititipkan orangtuanya ke seorang pengasuh.
Karena hal itu, bocah itu berada dirumah pengasuh ketika orangtuanya pergi bekerja
Pada tanggal 19 Juli 2017, bocah wanita itu mengeluh kemaluannya sakit.
Kemudian ia mengatakan apa yang di deritanya tersebut kepada ibunya.
Merasa cemas, sang ibu pun berusaha berkomunikasi dengan sang anak tentang apa yang telah terjadi padanya.
Sang anak pun mengatakan jika anak pengasuhnya melakukan sesuatu kepadanya tepat dikemaluannya.
Bocah wanita itu membeberkan jika anak pengasuh itu memasukkan beberapa jari ke dalam kemaluannya ketika tidak ada orang dewasa yang menemaninya bermain.
Setelah mengetahui informasi dari sang anak, sang ibupun langsung melaporkan hal itu kepada polisi.
Pihak polisi langsung memeriksa korban di rumah sakit Melaka.
Hasilnya, selaput dara bocah perempuan itu mengalami robekan pada selaput dara.
Kedua anak tersebut lalu dipanggil polisi untuk diinterogasi terkait kasus ini.
Pihak polisi akan menangani kasus itu dan berjanji akan menyelidiki dengan bijak dan cermat karena melibatkan anak-anak.
Polisi juga telah menggunakan boneka boneka selama interogasi dilakukan untuk merekam keterangan kedua anak tersebut.
5 Hal agar Anak Terhindar dari Pelecehan Seksual
Beberapa kasus pelecehan seksual menimpa anak dibawah umur tentu menjadi kecemasan orang tua.
Namun, 5 hal ini bisa di terapkan agara anak terhindardari kejadian buruk itu.
National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NPSCC), sebuah organisasi kampanye amal untuk perlindungan anak yang berbasis di Inggris, telah mengembangkan sebuah panduan sederhana bagi orangtua untuk mencegah anak-anak menjadi korban pelecehan seksual.
Sebelum Keguguran, Ashanty Marahi Aurel dan Azriel karena Ulah Mereka
Panduan tersebut diberi nama Underwear Rule.
Tidak hanya untuk orangtua, Underwear Rule (kita sebut saja Aturan "Pakaian Dalam") juga dibuat dalam versi yang ramah untuk anak-anak yang dilansir dari TribunBatam.com
Gunanya agar saat menjelaskan tentang seks dan penyalahgunaan seks, orangtua tidak perlu menggunakan kata-kata yang menakutkan.
Orangtua didorong untuk mulai berani berdiskusi terbuka mengenai seks dengan anak-anak.
Diskusi dua arah dengan anak akan memberikan efek sangat baik sebagai bentuk pencegahan terhadap terjadinya kekerasan seksual terhadap anak.
Underwear Rule memiliki lima aspek penting yang dikenal dengan istilah PANTS, yaitu:
1. Privates are private (alat kelamin adalah milik pribadi)
Anak-anak perlu diberitahu bahwa tubuhnya adalah milik pribadinya.
Tidak ada satu orang pun yang boleh melihat dan menyentuhnya tanpa seizinnya, atau meminta anak untuk melihat atau menyentuh bagian pribadi orang lain.
Dokter, perawat, atau anggota keluarga harus menjelaskan pada anak mengapa mereka perlu melakukannya, sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan.
Sampaikan pada anak sedini mungkin pengetahuan tentang seksualitas, termasuk soal bagian-bagian tubuhnya yang paling pribadi (jenis kelamin).
Anak-anak juga boleh mengatakan "tidak", dengan bahasa yang sopan, ketika sudah merasa ada orang yang melakukan kontak fisik dengannya secara tidak menyenangkan.
Ajari anak untuk segera lepas dari situasi yang tak mengenakkan itu dan segera melapor kepada orang dewasa yang dipercayanya.
2. Always remember your body belongs to you (Ingatlah, tubuhmu adalah milikmu)
Anak harus tahu bahwa tubuh mereka adalah milik mereka, bukan orang lain.
Tidak seorang pun memiliki hak untuk membuat anak melakukan sesuatu yang membuat mereka merasa tidak nyaman.
Jika ada yang mencoba-coba melakukannya, beritahu anak bahwa mereka memiliki hak untuk mengatakan "tidak".
3. No means no (Tidak, ya berarti "tidak")
Yakinkan anak bahwa mereka sudah benar-benar paham bahwa mereka memiliki hak untuk mengatakan "tidak " terhadap sentuhan yang tidak diinginkan, meskipun itu berasal dari anggota keluarga atau seseorang yang sudah mereka kenal atau sayangi.
Hal ini menunjukkan bahwa hanya mereka lah yang mengendalikan tubuh mereka, dan orang lain harus menghormati hal itu.
Saat Keguguran di Kampus, Ashanty Sempat Buat Teman-Temannya Heran Karena Hal Ini!
Jika anak merasa percaya diri mengatakan "tidak" kepada keluarga sendiri, maka yakinlah bahwa mereka juga akan berani mengatakan "tidak" kepada orang lain.
4. Talk about secrets that upset you (Ceritakan rahasia yang membuatmu sedih)
Jelaskan perbedaan antara rahasia yang "baik" dan "buruk".
Hal ini karena anak-anak belum bisa mengenali dan memahami dengan baik sentuhan seperti apa yang boleh dan yang tidak boleh ia terima.
Frase seperti "Ini rahasia kecil kita" kadang digunakan pelaku pelecehan seksual untuk membuat anak merasa khawatir atau takut memberitahu orang lain apa yang menimpanya.
Beri anak contoh seperti apa rahasia yang 'baik' itu.
Misalnya, pesta kejutan atau hadiah untuk orang lain
5. Speak up, someone can help (Bicaralah, seseorang akan membantumu)
Ketika seorang anak menjadi korban tindak kekerasan, ia tentu akan merasa sedih, malu, bersalah, dan ketakutan.
Buatlah Si Kecil tahu, siapa saja orang yang bisa ia mintai pendapat ketika ia mulai merasakan hal itu.
Anak-anak mungkin akan berpikir sesuatu yang terjadi padanya ada sebuah kesalahan.
Orangtua harus bisa lebih memberi perhatian dan menerima apa pun tentang perasaan yang ia ungkapkan, dan sikap yang ia tunjukkan.
Perubahan sikap anak memang harus Anda hargai terlebih dulu.
Anak-anak juga membutuhkan waktu tersendiri untuk bisa bicara terbuka atas apa yang terjadi padanya dengan orangtuanya dalam keadaan tenang.
Idealnya, orangtua harus selalu berada di samping anak-anaknya setiap saat.
Mencegah terjadinya kejahatan seksual adalah hal utama dan menjadi tanggung jawab terpenting orangtua (TribunWow.com / Woro Seto)