Penasaran Apa yang Dirasakan saat Mati Suri? Begini Jawabannya
Tidak semua orang dapat mengalami mati suri. Berikut ini penelitian soal pengalaman mati suri.
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Tidak semua orang dapat mengalami mati suri.
Berdiri di ambang kehidupan dan kematian merupakan suatu pengalaman yang tiada duanya bagi seseorang.
Seringkali, mati suri berkiatan dengan perasaan damai, cahaya terang, dan jiwa yang terputus dari raga.
Sebuah studi baru mengenai kronologi mati suri mendapati bahwa tidak semua orang mengalami urutan langkah-langkah yang sama, yang dapat membantu menyingkirkan hubungan kompleks antara neurologi dan budaya di ambang hidupnya.
Jangan Sepelekan! Ini Bahaya dan Gejala Maag Akut, Penyakit yang Diderita Dokter Ryan Thamrin
Diberitakan Kompas.com dari National Geographic Indonesia, sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Belgia ini didasarkan pada 154 tanggapan survei responden dan narasi yang dikumpulkan melalui International Association for Near-Death Studies and the Coma Science Group.
Responden dipilih menggunakan skala Greyson NDE, sebuah metrik yang dikembangkan oleh Bruce Greyson—psikolog AS.
Skala ini dirancang untuk memberikan struktur dan konsistensi dalam mengevaluasi pengalaman yang diingat oleh pasien saat mengalami perhentian jantung.
Istilah Near Death Experience (NDE) atau mati suri muncul pada tahun 1975 ketika psikolog bernama Raymond Moody menggunakannya untuk menggambarkan apa yang disebut dengan ‘menengok dunia lain’.
Kini, cerita mati suri hampir bersifat klise. Cahaya terang, terowongan, dan emosi positif sudah menjadi hal yang biasa didengar mengenai pengalaman mati suri.
Tahapan ini pun dianggap sebagai gambaran singkat dari kehidupan setelah kematian.
Mempelajari fenomena ini begitu menarik sekaligus rumit.
Jangan Bingung! 10 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Gampang Cari Kerja di Tahun 2017 dan Masa Depan
Hal itu disebabkan karena sulitnya memisahkan bias budaya dari proses neurologis dan tantangan etika dalam mencatat data fisiologis pada saat kritis.
Yang lebih buruk lagi, bidang penelitian ini nyaris berkaitan dengan penelitian ‘abal-abal’ yang sering muncul.