Benarkah Generasi Millenial Lebih Setia Pada Pasangan Daripada Generasi Orangtuanya?
Meski generasi millenial dianggap lebih santai dan malas, ternyata mereka memiliki komitmen lebih kuat dalam hubungan dibanding generasi orangtuanya.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Meski generasi millenial sering dianggap lebih santai dan malas, ternyata mereka memiliki komitmen lebih kuat dalam hubungan dibanding generasi orangtuanya.
Menurut sebuah studi dari Institue for Family Study, sekitar 20 persen orang berusia di atas 55 tahun dilaporkan pernah berhubungan seksual di luar pernikahannya alias selain dengan suami atau istrinya.
Jika dibandingkan dengan generasi yang lebih muda, hanya 14 persen yang melakukannya.
Fantastis! Buku Mewarnai Ini Harganya Rp410 Juta, Apa Istimewanya?
Generasi millenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1997. Ternyata tidak berminat dengan perselingkuhan.
Menurut studi itu, 17 persen orang-orang dari generasi X, yang lahir antara tahun 1964 dan 1981, pernah berhubungan seks dengan orang yang bukan suami atau istrinya.
Menghilang Setelah Tereliminasi, 8 Potret Kabar Terbaru Yongki AFI 2005 Bikin Melongo!
Sementara itu mereka yang berusia kurang dari 37 tahun hanya 12 persen yang memiliki perilaku serupa.
Mengapa millenial sangat setia? Selain mereka adalah orang yang tulus, ternyata ada faktor utama lainnya. Para millenial ini ternyata kurang berpetualang dalam hal seks.
Studi tahun 2015 yang dilakukan oleh Jeen Twenge yang dimuat dalam Archieves of Sexual Behavior menyebut bahwa golongan baby boomers (lahir antara 1946 dan 1964) memiliki pasangan seksual 11 orang dalam hidupnya, sementara millenial sekitar 8 orang.
Baby boomers melalui masa yang disebut "Summer of Love" di tahun 1967, ketika orang-orang berseru untuk "bercinta, jangan berperang".
Bukan hanya itu, bertukar pasangan juga lebih biasa di tahun 1970-an, terutama di negara-negara Barat.
Generasi millenial juga tumbuh dengan menonton berita mengenai pelengseran presiden karena skandal seks oral. Mereka akan berpikir bahwa ada konsekuensi sangat berat pada perilaku itu.
Selain itu, dengan maraknya aplikasi semacam Tinder yang memudahkan untuk hookup dengan sekali geser layar ponsel, menarik perhatian lawan jenis tentu tak terlalu menantang lagi dibanding harus datang ke cafe atau bar dan berharap berkenalan dengan orang baru.
Ditambah lagi, generasi millenial juga mayoritas menikah di usia lebih matang. Dengan usia pernikahan yang bergeser lebih matang, mereka pun akan membuat pilihan cerdas dalam pernikahan dan orang yang dipilih memang yang tepat.