Sebatang Kara, Nek Mimi: Pak Pengelola Rusun, Tunggu Saja Saya 3-5 Tahun Lagi Tutup Usia
Kesulitan membayar biaya sewa bulanan rusun Pesakih,Daan Mogot,dirasakan oleh salah satu penghuni yaitu Nek Mimi.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Kesulitan membayar biaya sewa bulanan rusun Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat dirasakan oleh salah satu penghuni yaitu Siti Bunga (70).
Wanita paruh baya yang akrab disapa Nek Mimi itu tinggal seorang diri.
Nek Mimi merupakan salah satu penghuni rusun imbas penggusuran di Muara Angke.
Tak Mengeluarkan Air, Sumur di Demak Ini Malah Keluarkan Gas
Ia hidup sebatang kara di rusun Pesakih Blok B/210 dan telah menunggak biaya sewa rusun.
"Nunggaknya sudah terhitung sejak Juni 2016, berarti ya sudah 13 bulan ini," ujar Nek Mimi saat ditemui Kompas.com di unitnya, Selasa (25/7/2017).
Ia merantau ke Jakarta sejak 1977 dengan membawa kedua anaknya.
4 Alasan Wanita Lebih Suka Pria Gemuk, Nomor 2 Soal Urusan di Ranjang
Sementara itu, sudah lebih dari 3 bulan kedua anaknya tidak ada yang menjenguk.
Nek Mimi mengaku tidak ada satu pun dari anaknya yang mengetahui dan mau mengurus tunggakan rusun yang dihuninya.
"Dari lebaran kemarin sudah enggak dikunjungi lagi, ke sini juga enggak nitipin uang," ujarnya.
Salah satu anaknya yang telah menikah sudah mengajaknya tinggal bersama, tetapi Nek Mimi segan merepotkan apabila harus tinggal di rumah keluarga menantunya.
Kini ia hidup sendiri dari penghasilan serabutan seperti membentuk kardus kue, membantu pekerjaan rumah tangga para tetangga hingga memijat.
"Tiap hari ada aja rejekinya kalau enggak lagi ngerjain kardus. Ada yang minta dipijet apa dibantu kupas-kupas bahan makanan," ujar Nek Mimi, sambil tersenyum.
Penghasilannya dalam 20 hari membentuk kardus kue sebanyak 8 karung hanya sebesar Rp 40 ribu saja.