Breaking News:

Fakta Tentang Sumur yang Keluarkan Gas dan Api di Demak, No 3 Soal Kemungkinan Meledak

"Namun saat tukang bornya bekerja justru keluar gelembung, disulut dengan korek terbakar," terang Dwi Widodo, pemilik sumur.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
tribunjateng/rival almanaf
Kapolsek Guntur AKP Ketut Patra meninjau sumur yang mengeluarkan gas di Desa Pamongan, Kecamatan Guntur, Demak, Selasa (25/7/2017). 

TRIBUNWOW.COM - Warga Desa Pamongan, RT 12 RW 2 Kecamatan Guntur, Demak, Jawa Tengah dihebohkan dengan fenomena tak biasa.

Hal ini lantaran sebuah sumur di daerah tersebut diketahui menyemburkan gas.

Tak cuma itu, belakangan gas yang timbul dari sumur tersebut bahkan bisa mengeluarkan api.

Kenapa Rasa Lapar Bisa Hilang Ketika Terlalu Lama Diabaikan?

Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut ulasan lengkap soal kejadian tersebut:

1. Sumur tak pernah digunakan

Dwi Widodo, pemilik sumur menyatakan sumber mata air tersebut sudah belasan tahun ada.

Namun dikatakannya, seperti dikutip dari Tribun Jateng sumur tersebut tak pernah digunakan.

Seorang warga membakar ketela dengan gas yang keluar dari sebuah sumur di Desa Pamongan, Kecamatan Guntur, Demak, Selasa (25/7/2017).
Seorang warga membakar ketela dengan gas yang keluar dari sebuah sumur di Desa Pamongan, Kecamatan Guntur, Demak, Selasa (25/7/2017). (Tribun Jateng/rival al manaf)

Meski Sudah Berpisah, Begini Bentuk Perhatian Aming untuk Evelyn!

"Belasan tahun lalu sudah ada, hanya saja airnya asin makanya saya tutup," terangnya.

Dijelaskan Dwi, pada Minggu (23/7/2017) ia berniat untuk memperdalam sumur tersebut.

"Namun saat tukang bornya bekerja justru keluar gelembung, disulut dengan korek terbakar," jelas pria 44 tahun tersebut.

Tak cuma api, belakangan diketahui dari sumur tersebut muncul gas.

Warga RT 12 RW 2, Kecamatan Guntur, Demak Jateng heboh adanya sumur yang menyemburkan api.
Warga RT 12 RW 2, Kecamatan Guntur, Demak Jateng heboh adanya sumur yang menyemburkan api. (TRIBUNJATENG/RIVAL ALMANAF)

Fantastis! Ternyata Tato Bisa Selamatkan Hidup Seseorang

2. Penjelasan sumur keluarkan gas

Diungkapkan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Demak, Arso Budiyanto, fenomena sumur yang mengeluarkan gas bukan kali ini saja terjadi.

Hal serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Wonosalam, Demak

"Kalau kejadian yang dulu gasnya tidak berbahaya, hanya bertahan satu minggu setelah itu hilang, jadi tidak bisa dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lama," jelas Arso kepada Tribun Jateng, Selasa (25/7/2017).

Beredar Video Kemasan Tutup Aqua Janggal, Begini Tanggapan Perusahaan!

Lebih lanjut, dijelaskan Arso, gas tersebut bisa saja berasal dari gas metana yang terperangkap di rawa.

Hal ini lantaran area sekitar Desa Pamongan adalah bekas rawa.

"Dahulu lokasi itu kan rawa-rawa, saat dialihfungsikan ada gas metana yang terperangkap, dan gas itu keluar saat dilakukan pengeboran," terang Arso.

Tim dari balai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muria-Kendeng meneliti kandungan gas di sumur yang terletak di Pamongan Kecamatan Guntur, Demak, Rabu (26/7/2017).
Tim dari balai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muria-Kendeng meneliti kandungan gas di sumur yang terletak di Pamongan Kecamatan Guntur, Demak, Rabu (26/7/2017). (Tribun Jateng/rival al manaf)

Jika memang benar gas rawa, maka pembakaran yang ada tidak akan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama dan akan habis dalam hitungan minggu.

Razia Besar-Besaran Kos di Semarang, No 3 Fakta Mengejutkan Penghuni yang Baru 2 Hari Sewa Kamar!

3. Potensi meledak

Dikatakan Inspektur Tambang Balai Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muria-Kendeng, Bobby Nugraha, sumur yang mengeluarkan gas tersebut bisa saja berpotensi menimbulkan ledakan.

Hal ini berdasarkan fakta bahwa air dalam sumur tampak bergelombang dan berbuih.

Tak cuma itu, Bobby juga menyatakan pihaknya sudah melakukan pengujian terhadap air sumur tersebut.

Daniel Mananta Punya Strategi Unik Promosikan Usaha Temannya, Netizen: Cucokkk Emmm

"Yang menyebabkan terbakar itu gas H2S namun dari alat ini tidak terdeteksi amun kandungan gasnya melampaui batas minimum ledakan, artinya potensi ledakan," beber Bobby Nugraha.

Ia menuturkan, Lower Explosive Limit (LEL) atau batas bawah ledakan ada di angka 4,3 sedangkan Upper Explosie Limit (UEL) batas atas gas bisa meledak di angka 46.

"Tadi dari alat detektor menunjukan angka 20 sehingga potensi itu ada, makanya masyarakat diharapkan tidak mendekat ikuti saja garis polisi yang sudah dipasang," bebernya. (Tribunwow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
DemakJawa TengahSumur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved