Breaking News:

Jadi Trending Topic di Twitter, Inilah 4 Fakta Deklarasi PPP Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam gelaran Pemilu Presiden 2019

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair (keempat kanan), Ketua Majelis Pakar PPP Lukman Hakim Saifuddin (ketiga kanan), dan Ketum PPP Romahurmuziy (ketiga kiri) berfoto bersama para pengurus PPP dalam penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Bimtek Anggota DPRD Partai Persatuan Pembangunan di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (21/7/2017). Mukernas II PPP memutuskan mencalonkan Presiden Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019. 

TRIBUNWOW.COM - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk maju dalam gelaran Pemilu Presiden 2019 mendatang.

Dukungan tersebut dideklarasikan oleh Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy dalam pidato politiknya di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).

"Penetapan capres dari PPP secara resmi, PPP kembali mencalonkan Presiden Jokowi pada Pemilu 2019," ujar Romahurmuziy, dikutip dari Kompas.com.

Para kader PPP langsung meneriakkan takbir mendengar deklarasi dari pria yang akrab dipanggil Romi tersebut.

PPP Deklarasikan Dukungan, Jokowi Layak Maju Pilpres 2019

Romi kemudian mengungkapkan kepada Jokowi yang hadir dalam acara tersebut bahwa tagar #PPPforJokowi telah menjadi trending topic di media sosial Twitter.

"PPP adalah Jokowi dan Jokowi adalah PPP," ucap Romi, disambut tepuk tangan seluruh kader PPP.

PPP juga membeberkan beberapa alasan kenapa partai berlambang Ka'bah ini mendukung Jokowi untuk maju Pilpres 2019.

Berikut ini fakta-fakta mengenai dukungan PPP kepada Jokowi untuk maju Pilpres 2019.

Jadi Orang Nomor Satu di Indonesia, Jokowi Ternyata Pernah Ditolak Sekolah Ini Waktu SMA

1. Partai Islam Pertama yang Usung Jokowi

Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan wartawan istana kepresidenan dalam acara berbuka bersama di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/7/2015). Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja dan diisi dengan shalat berjamaah dengan wartawan.
Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan wartawan istana kepresidenan dalam acara berbuka bersama di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/7/2015). Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja dan diisi dengan shalat berjamaah dengan wartawan. (KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES)

Menurut Romi, semua elemen masyarakat harus terlibat dalam koalisi pemerintahan.

Termasuk elemen dari umat Islam di dalamnya.

Hal itulah yang membuat PPP mendukung Jokowi pada Pilpres 2019.

"Kali ini kami berikan dukungan lebih awal bahkan sebagai partai politik Islam kamilah yang pertama memberikan dukungan untuk memberikan warna Islam lebih kental," kata Romi seusai menutup Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7/2017).

Ramai Soal Perppu Ormas, New York Times Buat Karikatur Jokowi Bersih-bersih Radikal di Indonesia!

Melansir dari Kompas.com, dukungan PPP yang notabene merupakan partai Islam ini akan menepis keraguan publik tentang komitmen Jokowi dalam membela kepentingan umat Islam di Indonesia.

Romi juga mengatakan jika seluruh konstituen PPP juga menerima deklarasi tersebut.

Deklarasi ini juga merupakan sejarah yang berulang dalam kancah perpolitikan Indonesia.

"Kami meyakini bahwa dengan mempertahankan karakter PPP sebagai wadah persatuan umat Islam, ini menjadi warna sendiri karena negara ini terlalu besar untuk diurus satu kelompok saja. karena itu ke depan yang dibutuhkan adalah koalisi abang (merah-nasionalis) ijo (hijau-islam)," lanjut dia.

Fadli Zon Curigai Pemerintah Berusaha Jegal Prabowo Jadi Capres 2019

2. Alasan PPP Calonkan Jokowi

Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo. (BIRO PERS/BIRO PERS)

Ketika dihubungi oleh Tribunnews.com, Romi mengungkapkan alasan PPP mendukung Jokowi.

Romi menyebutkan jika Jokowi adalah sosok yang cinta kepada rakyatnya.

"Apalagi, Jokowi telah menunjukkan sejumlah keberanian luar biasa di sejumlah bidang," kata pria yang akrab disapa Romy itu dalam keterangan tertulis, Minggu (23/7/2017).

PPP juga menilai jika Jokowi adalah sosok yang agresif

Beredar Foto-foto Pertemuan Obama-Jokowi, Warganet: Yang Nyinyir Pilpres Masih Jauh

"Dibanding menciptakan sawah baru, akan lebih bagus memperbaiki bendungan dan saluran irigasi yang ada. Pak Jokowi juga sangat agresif dalam membangun infrastruktur," ujar Romy.

Buah dari pembangunan tersebut, menurut Romi akan terlihat pada 2018 nanti.

"Pembangunan infrastruktur akan mendongkrak perekonomian. Karena, distribusi barang dan jasa akan otomatis terdongkrak," kata Romy.

Pembangunan ini juga memperkokoh ketahanan pangan nasional.

Sebelum Jokowi, Prabowo Sudah Berikan Sinyal soal Pilpres 2019

"Selain itu, agresivitas Pak Jokowi dalam bekerja sangat luar biasa. Etos kerja yang luar biasa itulah yang membuat PPP merasa yakin mencalonkan kembali Jokowi dalam Pilpres 2019," tegas dia.

Satu hal lagi yang menjadi alasan PPP mendukung Jokowi adalah karena sosoknya yang dekat dengan rakyat

"Melainkan pribadinya yang memang sederhana. Beliau merakyat dekat dengan rakyat dan masih terjaga ibadahnya. Dan penguasa yang taat pada Allah SWT dan Nabi Muhammad wajib diikuti," tukas Romy.

Inilah Jawaban Anies Baswedan yang Mengejutkan Ketika Ditanya Soal Pilpres 2019

3. Partai ketiga yang dukung Jokowi

Joko Widodo
Joko Widodo (KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

PPP adalah partai koalisi pemerintahan ketiga yang terang-terangan mendukung Jokowi.

Sebelumnya telah ada partai Golkar dan Hanura yang telah menyatakan dukungannya terlebih dahulu.

Golkar menyatakan dukungannya kepada Jokowi saat mengadakan Rapimnas di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, 22 Mei 2017.

Usulan tersebut disampaikan oleh Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).

Megawati Curhat Pernah Dikalahkan SBY di Pilpres: Insyafkan ibu-ibu

"Posisi capres sudah jelas yaitu Pak Presiden Joko Widodo. Namun posisi cawapres masih kosong. Sebagai partai apa yang harus kita lakukan dalam soal ini," kata Aburizal, Senin malam yang disambut tepuk tangan peserta Rapimnas yang hadir, dikutip dari Kompas.com.

Pada akhir tahun, Hanura juga mengungkapkan dukungannya kepada Jokowi.

Dukungan tersebut diungkapkan oleh Hanura saat Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.

Saat itu, sebelum menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Oesman Sapta Oedang, Wiranto terlebih dulu memastikan dukungannya atas pencapresan Jokowi.

Kisah Presiden: Cara Romantis Gus Dur Minta Maaf saat Berantem dengan Megawati

4. Jokowi enggan menjawab

RESMIKAN SE - Presiden Joko Widodo memberi sambutan ketika meresmikan Pencanangan Sensus Ekonomi (SE) 2016 dan pembukaan rapat koordinasi teknis SE 2016 di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/4). Jokowi memerintahkan agar Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi satu-satunya sumber data pemerintah untuk memudahkan pengambilan kebijakan yang sesuai.
RESMIKAN SE - Presiden Joko Widodo memberi sambutan ketika meresmikan Pencanangan Sensus Ekonomi (SE) 2016 dan pembukaan rapat koordinasi teknis SE 2016 di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/4). Jokowi memerintahkan agar Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi satu-satunya sumber data pemerintah untuk memudahkan pengambilan kebijakan yang sesuai. (Harian Warta Kota/Henry Lopulalan)

Meski telah didukung oleh tiga partai politik, sampai saat ini Jokowi belum memberikan pernyataan resmi terkait rencana pencalonannya di Pilpres 2019.

Jokowi pernah menyinggung soal pencalonan ketika berkunjung ke kediaman Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, pada bulan Oktober 2016 silam.

Saat itu Jokowi mengatakan jika dirinya berkemungkinan untuk maju pada Pilpres 2019.

Nama Megawati Soekarnoputri Disebut dalam 9 Tokoh Nasional yang Dilantik Jokowi

"Mungkin 2019 bisa saja ada rivalitas lagi. Namun, setelah itu, bahu-membahu lagi," ujar Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Namun dalam acara Rosi di Kompas TV yang tayang Mei 2017 lalu, Jokowi enggan memberikan jawaban ketika ditanya mengenai pencalonan dirinya pada Pilpres 2019.

Saat itu Jokowi mengaku sedang fokus mengontrol pekerjaan para menterinya.

"Sekarang kita baru konsentrasi pada pekerjaan, (konsentrasi) pada kerja dan tugas yang diberikan rakyat kepada kita," kata Jokowi.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiPrabowo SubiantoPartai Persatuan Pembangunan (PPP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved