Lingkaran Setan Kasus Bullying di Dunia Pendidikan
Kasus bullying kepada mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma membuat resah para pengamat pendidikan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Kasus perundungan atau bullying kepada mahasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma membuat resah para pengamat pendidikan.
Peristiwa ini semakin menyesakkan hati mengingat para pelakunya diduga adalah sesama mahasiswa yang merupakan teman sekelas korban.
Asep Sapa'at, dari Orangtua Penyintas Perundungan dan Pemerhati Karakter Guru turut angkat bicara menyikapi kejadian ini.
Model Cantik Ini Ngaku Hamil, Kamu Pasti Kaget Tau Usia Kehamilannya!
Menurut Asep, dalam kasus perundungan, antara pelaku dan korban tak bisa serta merta dipisahkan.
Ia menilai jika para pelaku dalam masa lalunya berkemungkinan besar pernah menjadi korban sebelumnya.
Ngeri! Pengakuan Eksekutor di Jepang Ini Bikin Merinding
Karena tak tuntas ditangani, pelaku tersebut kemudian menduplikasi perundungan yang pernah dialaminya ke pihak lain yang dianggapnya lebih lemah.
"Anak yg suka berperilaku merundung orang lain bisa disebabkan karena pernah menjadi korban perundungan sebelumnya, pola asuh keluarga yg diwarnai kekerasan, pola didik di sekolah yg abai pada pembentukan sbg pribadi brtanggung jawab. Apalagi jika mereka menduplikasi perilaku tokoh masyarakat (pejabat) yang kerap menggunakan kekuasaan sbg legitimasi perilaku buruk mereka," ujar Asep saat dihubungi oleh TribunWow melalui pesan singkat.
Lingkaran setan ini akan terus berulang-ulang terjadi jika tidak ditangani serius.
Ada empat hal yang ia tekankan terkait kasus perundungan ini.
1. Para pelaku perundungan harus diberi pengertian supaya menghargai perbedaan dan tak merampas hak orang lain.
2. Tak hanya fokus kepada siswa yang baik dan berprestasi, para guru juga harus cerdas dalam memberikan perhatian kepada siswanya, terlebih para siswa yang bandel.
Mereka berpotensi besar untuk menjadi pelaku perundungan. Untuk itu para harus memberikan perlakuan yang tepat bagi tiap anak didiknya.
3. Dunia pendidikan gagal memainkan perannya untuk membentuk pribadi anak yang bertanggungjawab.