Breaking News:

Kronologi Lengkap Siswi Non Muslim SMP Negeri di Banyuwangi Diwajibkan Berjilbab

Siswi yang berinisial NWA tersebut dipaksa mengenakan jilbab saat ke sekolah. Padahal, ia dan keluarganya menganut agama non-muslim.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Surya/Haorrahman
Orangtua Yenima, Timptius Purnoribowo saat bertemu Bupati Banyuwangi 

TRIBUNWOW.COM - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi mendapat laporan mengejutkan dari salah satu orangtua calon siswi SMPN 3 Genteng Banyuwangi.

Hal ini lantaran siswi yang berinisial NWA tersebut dipaksa mengenakan jilbab saat ke sekolah.

Padahal, siswi yang bersangkutan dan keluarganya menganut agama non-muslim.

Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut kronologi lengkap dari kejadian yang menghebohkan tersebut:

Heboh Video Kapolres Cekoki Warga Miras, Ternyata Penyebar Video Diduga dari Oknum Polisi

Seperti dikutip dari Tribun Jatim, awalnya, panitia PPDB SMP N 3 Genteng mengatakan bahwa sekolah tersebut tak menerima siswa non muslim.

Orangtua Yenima, Timptius Purnoribowo saat bertemu Bupati Banyuwangi
Orangtua Yenima, Timptius Purnoribowo saat bertemu Bupati Banyuwangi (Surya/Haorrahman)

Kemudian pihak sekolah menjelaskan jika siswa non muslim ingin bersekolah di SMP tersebut harus mengenakan jilbab.

Tak cuma itu, pihak sekolah juga mengatakan siswa non-muslim harus ikut serta dalam kegiatan keagamaan.

Mengetahui hal ini, wali salah satu murid lantas melayangkan protes.

Hujan Deras Guyur Belitung! Seekor Buaya Masuk ke Kantor Pariwisata dan Hebohkan Warga

Tak tanggung-tanggung, orangtua tersebut melapor ke Dinas Pendidikan setempat hingga aturan tersebut sampai ke telinga Bupati Banyuwangi Azwar Anas.

Bupati Anas kemudian meminta Kepala Dispendik membatalkan aturan tersebut.

Bupati Anas saat bertemu Yenima di ruang kerja Bupati. Yenima diajak sarapan dan selfie.
Bupati Anas saat bertemu Yenima di ruang kerja Bupati. Yenima diajak sarapan dan selfie. (Surya/Haorrahman)

Berdasarkan keterangan Bupati Anas, diperoleh informasi bahwa aturan tersebut merupakan inisiatif kepala sekolah.

"Saya dapat informasi itu kaget sekali. Saya telepon Pak Sulihtiyono (kepala dinas pendidikan), dan minta itu dicek. Ternyata itu aturan inisiatif pimpinan sekolahnya."

Mensos Khofifah Posting Foto Peluk Wanita Menangis, Ternyata Ada Kisah Menyedihkan di Baliknya

"Terus terang saya kecewa. Kita ini pontang-panting jaga kerukunan umat, kok masih ada paradigma seperti ini. Kalau berjilbab untuk pelajar muslim kan tidak masalah, tapi ini diterapkan secara menggeneralisasi tanpa melihat latar belakang agama pelajarnya. Saya sudah minta batalkan aturan itu. Batalkan detik ini juga," tegas Abdullah Azwar Anas, Minggu (16/7/2017).

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono saat dihubungi Kompas.com menyatakan pihaknya telah menginstruksikan pimpinan sekolah untuk menghapus aturan tersebut.

Sayangnya, NWA, siswi yang menjadi korban dalam hal ini sudah terlanjur mendaftar ke sekolah lain.

Pasalnya, saat mendaftar lewat jalur online NWA memilih SMP N 1 Genteng dan SMP N 3 Genteng.

Perundungan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Terkuak, Begini Langkah yang Diambil Pihak Kampus

Saat diterima di SMP N 3 Genteng remaja tersebut lantas membatalkan karena terganjal aturan penggunaan jilbab hingga akhirnya NWA menjalani tes minat dan bakat di SMPN 1 Genteng.

"Pelajar yang bersangkutan sudah diberi penjelasan tetap bisa diterima di SMPN 3 Genteng, karena aturan sudah dibatalkan atas perintah Pak Bupati. Tapi NWA tetap memilih SMPN 1 Genteng. Kami memohon maaf atas kejadian ini, dan saya pastikan tidak akan ada lagi permasalahan serupa terjadi di kemudian hari," ucap Sulihtiyono.

Berkaitan dengan kejadian ini, Bupati Anas lantas mengundang siswi yang bersangkutan untuk makan bersama pada Senin (17/7/2017) pagi.

4 Fakta Anak dan Ibu Tewas Dibacok Suami, No 2 Soal Pelaku Pernah Dirukyah!

"Pagi ini saya undang yang bersangkutan untuk sarapan pecel rawon bersama. Ada ayahnya juga. Saya sekaligus menyampaikan permintaan maaf atas nama pemerintah daerah, karena bagaimana pun SMPN adalah lembaga di bawah pemda. Dan mari kita jaga bersama-sama kerukunan umat beragama di Banyuwangi. Saling menghargai kuncinya," ujar Abdullah Azwar Anas , Senin (17/7/2017), sebagaimana dikutip dari Tribun Jatim.

Sementara itu, berkaitan dengan hal ini pula, orangtua NWA justru mengajarkan tentang kesabaran kepada putrinya tersebut.

Matthew Thomas Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Begini Valerie Thomas Ungkapkan Kesedihan

"Saya mengajarkan pada anak saya, ini adalah seni kehidupan. Kadang kita di atas, kadang juga di bawah. Kadang sakit, kadang sehat. Ambil hikmahnya saja," kata Timotius Purno Ribowo, ayah NWA, Senin (17/7/2017), sebagaimana dikutip dari Tribun Jatim.

Lebih lanjut, Timotius juga mengatakan putrinya mendapat hikmah luar biasa dibanding yang ia kira sebelumnya.

"Hikmahnya, Yenima bisa bersekolah di sekolah yang dia inginkan awalnya (SMP N 1 Genteng)," kata Timotius. (Tribunwow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BanyuwangiJawa TimurSMPN 3 GentengBupati Banyuwangi Azwar Anas
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved