Pernah Dibui, Pasangan Disabilitas Asal Yogya Pilih Jualan Roti hingga Sanggup Luluskan Anak SMK
Parjan yang berusia 42 tahun merupakan seorang tuna netra. Sementara istrinya memiliki kekurangan fisik di bagian kaki.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Parjan juga mengatakan perjuangannya bertahan hidup di sel tahanan.
Ia merasa miris dengan keadaan dalam jeruji tahanan tersebut.

"Saya sangat kecewa dengan Satpol PP waktu itu. Kami dianggap orang gila. Padahal saya sudah bicara sebenarnya kalau kami mengamen buat tambahan modal jualan saja," kesalnya.
Setiap hari, pasangan ini bekerja mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.
Berkunjung ke Yogyakarta, Dalang Tunanetra Berhasil Buat Obama Berdecak Kagum
Sementara itu, di hari Minggu, Parjan dan Erni biasanya menjajakan dagangan di Sunday Morning Universitas Gadjah Mada (UGM).
Satu bungkus makanan ringan yang dijual pasangan ini dibanderol dengan harga Rp 1500.
Harga yang sangat murah ini bahkan sempat diprotes para pembeli.
Bukan karena mereka merasa terlalu mahal, melainkan karena pembeli merasa harga yang dipatok Parjan dan Erni tak pernah naik dari waktu ke waktu.
Duduk Bareng Pengeroyok hingga Diprotes Pengacara Hermansyah, Kapolda Tegas Beri Pembelaan Ini
"Katanya orang jujur itu mujur. Malah banyak yang beli itu protes kok harganya nggak mundak-mundak (naik-naik) to, Pak?," kata Parjan menirukan ucapan pembeli.
Setidaknya, Rp 100 ribu terkumpul setiap harinya dari usaha keduanya tersebut.
Berkat usaha makanan ringan ini, pasangan tersebut bahkan mampu membiayai sekolah putri mereka hingga bangku SMK.
Bikin Baper! Begini Romantisnya 10 Foto Pre Wedding Fendy Chow dan Stella Cornelia
Saat ini, pasangan tersebut tinggal di sebuah rumah sederhana.