Anies-Sandi Harus Lanjutkan Reklamasi, Luhut: Lihat Kajiannya, Begitu Saja Repot
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa Anies dan Sandiaga harus melanjutkan proyek reklamasi pantai utara
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, harus melanjutkan proyek reklamasi pantai utara Jakarta.
"Enggak ada urusan, mau siapapun pemerintahnya, harus menghormati kajian yang dikeluarkan oleh institusi yang kredibel. Enggak bisa kita seleramu karena kamu jadi pejabat baru, langsung mau ganti-ganti semua, enggak boleh," ujar Luhut di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (11/7/2017).
"Kita sebagai negara juga nanti dicerca orang (jika tidak melanjutkan proyek reklamasi). Kok enggak konsisten terhadap kajian yang dibuat pemerintahan yang lalu," lanjut dia.
Luhut menjelaskan, rencana proyek reklamasi sudah ada sejak era Presiden kedua RI Soeharto.
Beredar Surat Atas Nama Presiden Minta Dukungan ke Sejumlah BUMN, Ini Fakta Sesungguhnya!
Proyek tersebut kemudian dilanjutkan kembali pada era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dan saat ini, diteruskan oleh Presiden Joko Widodo.
Lagipula, proyek reklamasi memiliki manfaat positif untuk rakyat Jakarta.

Salah satunya, reklamasi diyakini membantu menahan Jakarta dari penurunan tanah yang terjadi setiap tahun.
Hal itu didasarkan pada kajian sejumlah peneliti.
Ini Kata Putri Raja Keraton Jogja Soal Pria Turun dari Plengkung Gading Tak Melewati Tangga
Jika Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru ingin mengubah rencana tersebut, Luhut menyarankan mereka melihat kajian proyek reklamasi terlebih dahulu.
"Lihat saja kajiannya, bacalah kajiannya. Begitu saja repot," ujar Luhut.
Soal ada pulau pada proyek reklamasi yang sempat bermasalah pada Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Luhut menilai, hal itu hanya persoalan teknis.
"Kalau itu soal teknis. Soal teknis biasa saja. Di mana-mana saja ada itu," ujar dia. (Kompas.com / Fabian Januarius Kuwado)