Ngeri! Turis Cantik Ini Tewas Misterius, Jasadnya sampai Digerogoti Kadal
Seorang ibu, Michele van Egten, warga Belgia, hingga kini terus mempersoalkan sikap polisi Thailand yang terkesan menutupi penyebab kematian putrinya.
Editor: Galih Pangestu Jati
Michele kini menyatakan bahwa dia tidak mempercayai laporan kejadian menurut versi polisi.
Kematian tersebut tampaknya telah ditekan oleh pihak berwenang Thailand yang ingin menutupi kematian orang asing.
Menurut sumber jurnalistik yang dekat dengan kasus ini mengatakan bahwa mereka berada di bawah tekanan untuk tidak mempublikasikan cerita semacam itu, demikian menurut Mirror.
Michele mengatakan,"Saya tidak percaya apa yang telah dikatakan polisi kepada kami. Kami khawatir ada orang lain yang terlibat.”
"Kami semakin berpikir bahwa informasi polisi bukanlah penjelasan yang tepat."
Ibu mengatakan kepada majalah Der Farang bahwa dia telah dijanjikan akan mendapat laporan hasil otopsi, tetapi masih belum disampaikan.
Catatan telepon menunjukkan bahwa Elise menelepon ibunya lewat Skype pada 17 April sebelum berangkat dengan feri pada 19 April.
Namun, tidak diketahui mengapa Elise turun di Koh Tao dan bukannya melanjutkan perjalanan ke daratan Thailand.
Michele mengklaim bahwa Elise menggunakan nama palsu "Elise Dubuis" saat tiba di Triple B Bungalows, seberang dermaga di Koh Tao, ketika ia melintasi pulau itu dengan feri yang akan membawanya ke Chumphon dalam perjalanan menunju Bangkok.
Namun, sebuah api yang tak diketahui asalnya, membakar tiga pondok bambu, termasuk satu yang pernah digunakan Elise.
Gadis itu pun lari sejauh 2,5 km melalui hutan menuju Tanote Bay dan mengambil sebuh kamar di Poseidon Resort di mana ia kemudian memesan tiket pulang ke Bangkok pada 24 April.
Belakangan, penduduk lokal yang tinggal di dekat pulau Tanote menemukan jasad Elise dengan kondisi mengenaskan di antara batu-batu di belakang Tanote Family Bay Resort, pada 27 Mei.
Penduduk mengatakan, mereka melihat kadal memakan tubuh korban.
Saat ditemukan, separuh jasad gadis itu telah habis digerogoti kadal.
Otopsi dilakukan di Rumah Sakit Surat Thani dan kemudian oleh Institute of Forensic Medicine Police Hospital, Bangkok, dan Elise dikremasi 14 hari kemudian.