Diterima 3 Universitas Ternama Sekaligus, Anak Penjual Gorengan Ini Pilih Lanjutkan Studi di. . .
Rahmadia Latifa Kushardani (18), diterima di tiga universitas sekaligus. Meski begitu ia kemudian harus memilih satu diantara ketiganya.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Berkesempatan menimba ilmu di perguruan tinggi bergengsi tentu jadi dambaan setiap pelajar SMA.
Hal itu pula yang dialami oleh Rahmadia Latifa Kushardani (18).
Meski begitu, gadis cantik asal Kota Semarang ini rupanya tak lagi bermimpi tentang hal tersebut.
Pasalnya, putri pasangan Hari Kusharyanto dan Wiwin Pamudya Wardani itu kini tinggal menunggu waktu.
• Kisah Anak Juru Masak Diterima Kuliah Gratis di UGM Saya Ingin Jadi Penerus Pak Habibie
Ia dinyatakan diterima di universitas tanah air.
Tak tanggung-tanggung, sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng, remaja yang kerap disapa Rahma tersebut diterima di tiga universitas sekaligus.

Ia lolos tes masuk Universitas Pertamina, Universitas Indonesia (UI) serta Universitas Gadjah Mada (UGM).
Saat ditemui di kediamannya yang terletak di Jalan Jeruk V/20 RT 06 RW 04, Lamper Lor, Kota Semarang, Rahma bercerita soal dirinya yang lolos masuk UI dan UGM jurusan Manajemen melalui jalur SBMPTN.
• Kisah Anak Juru Masak Diterima Kuliah Gratis di UGM Saya Ingin Jadi Penerus Pak Habibie
Meski begitu ia kemudian harus memilih satu diantara ketiganya.
Akhirnya Rahma memilih menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan Manajemen.
"Dari awal saya memang tertarik ingin masuk jurusan Manajemen, makanya saya pilih jurusan tersebut di semua universitas yang saya tuju. Tapi karena saya sudah sangat ingin masuk di Universitas Indonesia, akhirnya saya bulatkan tekad memilih kuliah di sana saja," jelas gadis quarter finalis lomba debat Bahasa Ingris EAD Sanata Dharma dan DCEC Unika Soegijapranata 2016.
Rahma juga menceritakan soal metode belajar yang dijalaninya.
• Inspiratif! Kisah Anak Satpam Bisa Kuliah di UGM Tanpa Biaya
Ia mengaku menjalankan metode belajar yang berbeda dari teman-temannya yang mengikuti bimbel.
"Kalau belajar di bimbel biayanya sangat mahal. Makanya saya milih belajar sendiri," kata lulusan SMA Kolese Loyola Semarang Ini.
Untuk metode belajar yang ia terapkan, Rahma lebih memilih mengais ilmu lewat video tutorial online serta belajar kelompok.
"Kegiatan belajar kelompok ini biasanya dilakukan saat ada jam kosong di sekolah. Dan biasanya hanya tiga kali dalam seminggu, beruntung para guru yang mengajar kami juga antusias dan saya pun jadi makin semangat juga," jelas Rahma, yang juga alumni SD Lamper Kidul 03 dan SMP Maria Mediatrix.
• Prestasi Dua Anak Bali Ini Pikat Hati Dosen UGM hingga Buat Tulisan Menginspirasi!

Rahma termasuk siswa yang sangat rajin dalam belajar.
Tak jarang, ia bahkan rela begadang hingga pukul 02.00 dini hari untuk belajar.
Kedua orangtuanya bahkan sudah beberapa kali mengingatkan Rahma agar tak terlalu memforsir belajar.
"Ayah dan Ibu selalu mengingatkan saya untuk cukup istirahat dan jangan begadang. Tapi, mau bagaimana lagi. Kalau belajar malam tuh rasanya bisa cepet masuk soalnya tenang," kata peraih peringkat 1 Try Out Semargama 2017--Paguyuban Pelajar UGM di Semarang.
Ayah dan ibu Rahma dsehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan dan persewaan layar (screen).
• Jadi Yatim sejak Berusia 8 Tahun dan Hidup di Daerah Terpencil, Anak Ini Berhasil Diterima di UGM
Keduanya dibuat bangga oleh putrinya tersebut lantaran berhasil menembus tiga universitas sekaligus.
Bahkan, dikatakan Rahma, ia juga sempat mendapat tawaran beasiswa di Universitas Pertamina. (Tribunwow.com/Dhika Intan)