Breaking News:

Ada Kejanggalan pada Keluarga 'Bayi Ajaib' di Enrekang, Ini Penjelasannya

Kepala Puskesmas Enrekang mengungkapkan adanya kejanggalan mengenai lahirnya 'bayi ajaib' di Dusun Penja, Desa Karuen, Kecamatan Enrekang.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM - Dr. Sri Siswati Zaenal, Kepala Puskesmas Enrekang mengungkapkan adanya kejanggalan mengenai lahirnya 'bayi ajaib' di Dusun Penja, Desa Karuen, Kecamatan Enrekang.

Diketahui sebelumnya, seorang wanita berinisial UR (19) mengaku mengandung selama 3 jam sebelum akhirnya melahirkan 'bayi ajaib' tersebut.

UR juga diketahui belum menikah dan tidak pernah melakukan hubungan badan dengan lelaki.

Mendengar berita tersebut, Dr. Sri Siswati Zaenal bersama timnya lantas datang memeriksa UR dan bayinya tersebut.

Polisi Hasilkan Puluhan Juta Rupiah Karena Pungut Sampah hingga Obama Kunjungi Guru Masa Kecilnya

Namun Dr. Sri Siswati Zaenal menemukan kejanggalan ketika memeriksa UR dan bayinya.

Saat tim melakukan pemeriksaan dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada UR, justru JS yang merupakan ayah dari UR lah yang sering menjawab dan memberikan penjelasan terkait kondisi dan kronologi kelahiran si bayi.

"Selain itu, pihak keluarga juga sangat tertutup dan jawaban yang diberikan tidak begitu jelas dan kadang mengambang," kata Sri Siswati Zaenal kepada TribunEnrekang.com, Minggu (2/7/2017).



Kepala Peskesmas Kota Enrekang, dr Siswaty Zaenal
Kepala Peskesmas Kota Enrekang, dr Siswaty Zaenal (Muh Azis Albar/Tribunenrekang.com)

Ia menjelaskan, UR mengakui pernah mengalami kenaikan berat badan dari 42 Kg ke 47 Kg tapi ia tidak memberikan informasi yang jelas mengenai kapan kenaikan berat badan itu.

Kejanggalan juga tampak ketika tim puskesmas hendak memberikan vaksin Hepatitis B Nol (HB 0) dan vitamin K kepada si bayi.

Ayah UR menolak vaksin dan vitamin tersebut karena menganggap bahwa si bayi adalah 'bayi ajaib' yang tak membutuhkan vaksin dan vitamin.

"Jadi kami berikan pernyataan tertulis bahwa menolak diberi vaksin, sebagai bukti bagi kami telah melaksanakan protab," ujar Sri.

Dibilang Pencitraan saat Menyapu Jalan, Begini Respons Ridwan Kamil

Sri juga menegaskan jika bayi tersebut tak menunjukkan tanda-tanda lahir prematur.

Dari pemeriksaan fisik, payudara sudah mulai padat, ada stretch mark di bagian perut dan juga terdapat darah pada vagina.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
EnrekangVaksinVagina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved