Breaking News:

Pengakuan Lengkap Mantan Teroris: Janji 72 Bidadari di Surga Hingga Cuci Otak Pemuda Galau

Khairul Ghazali menyebut di Sumatera Utara, khususnya Medan masih banyak anak-anak muda yang antre jadi teroris

Editor: Yudie
Tribun Medan/Array A Argus
Ustaz Khairul Ghazali, mantan teroris yang pernah ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menyebut masih banyak anak muda yang antri melakukan aksi teror di Medan, Kamis (29/6/2017) 

"Proses brain wash atau pencucian otak itu butuh waktu yang singkat. Hanya butuh satu hari, seseorang itu sudah bersedia mati untuk melakukan aksi teror," kata Ghazali.

Ia mengatakan, target yang paling mudah untuk didoktrin adalah orang-orang yang sedang menghadapi kegalauan hidup.

Kemudian, target berikutnya adalah mahasiswa yang cendrung memiliki pemahaman setengah-setengah terhadap agama.

Hanya Butuh 1 Hari

"Setelah berhasil direkrut, calon pelaku teror ini akan dicuci otaknya selama satu malam (di tempat khusus)."

"Kemudian, dia akan dibai'at. Dan keesokan harinya, pelaku teror ini akan siap melakukan amaliyah atau aksi bom bunuh diri dengan sukarela," katanya.

Untuk lebih memantapkan doktrin teror, sambung Ghazali, setelah semalaman didoktrin, perlu dua hari lagi untuk mendampingi para pelaku teror hingga hari eksekusi.

Selama tiga hari itu, perekrut akan menyampaikan ayat-ayat yang telah dibelokkan menyangkut konsep jihad.

"Setelah berhasil mencuci otak, pelaku teror akan diberikan gambaran menyangkut nikmatnya surga ketika melakukan jihad."

"Dalam konsep doktrin, diajarkan bahwa tiap tetes darah yang mengalir ketika pelaku mati akan membasuh seluruh dosa pelaku selama di dunia," katanya. (Tribun Medan/Array A Argus)

Sumber: Tribun Medan
Tags:
ISISAiptu Martua SigalinggingPolda SumutKhairul Ghazali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved