Kado-kado untuk Ahok, dari Buku Tentang Dirinya, Tumpeng, hingga Lukisan dari Perancis!
Tak hanya itu, banyak pendukung Ahok yang juga sengaja mengirimkan kado istimewa untuknya langsung.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mendapatkan banyak kado spesial di hari pertambahan usianya pada Kamis (29/6/2017).
Di usianya yang memasuki ke-51 tahun ini, doa dan ucapan mengalir deras dari segala penjuru, bahkan juga meramaikan media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Tak hanya itu, banyak pendukungnya yang juga sengaja mengirimkan kado istimewa untuknya langsung.
Kado-kado tersebut berupa barang-barang yang diberikan langsung untuk Ahok yang kini sedang ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
• Berbalik 180 Derajat! Inilah Perbedaan Perayaan Ulang Tahun Ahok Tahun Lalu dan Tahun Ini
Apa saja kado yang diterima oleh Ahok di hari spesialnya ini! Berikut tim TribunWow.com rangkum selengkapnya!
Simak di sini!
1. Ahok mendapatkan buku tentang dirinya yang ditulis oleh 30 penulis!
Melansir dari Tribunnews.com, Ahok mendapatkan kado berupa hadiah buku mengenai dirinya yang ditulis oleh kurang lebih 30 penulis.
Dikatakan, buku itu akan diserahkan hari ini bersamaan dengan kedatangan keluarga.
• Tak Boleh Masuk di Mako Brimob, Pendukung Berpindah ke Tempat Peninggalan Ahok!
"Khusus tim buku sudah mengirim orangnya bersama keluarga hari ini untuk menyerahkan buku tentang Ahok, ditulis oleh puluhan penulis," kata penasehat hukum Ahok, I Wayan Sudirta kepada Tribun, Jakarta, Kamis (29/6/2017).
Namun, Wayan Sudirta masih merahasiakan judul dari buku istimewa tersebut.
Buku tersebut diketahui berisi tentang fakta, analisis, pengamatan, serta kesan pesan mengenai pria dari tiga anak tersebut.
Beberapa penulis pun dibeberkan oleh Wayan, ada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-13, Ahmad Syafi'i Ma'arif, Wayan Sudirta, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, peneliti senior dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi dan Menteri Perdagangan di Era SBY, Mari Elka Pangestu.