Tak Terima Akun di-Suspend Massal, Ratusan Driver GrabCar Berunjuk Rasa! Ini Fakta Selengkapnya!
Ratusan driver taksi online melakukan unjuk rasa di depan Gedung Maspion Plaza, Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan Barat, Jakarta Utara.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNOW.COM - Ratusan driver taksi online, GrabCar, melakukan unjuk rasa di depan Gedung Maspion Plaza, Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2017).
Melansir dari Warta Kota, diketahui, para driver ini berdemo karena pihak Grab Indonesia diduga melakukan pemblokiran akun driver GrabCar secara mendadak, jelang hingga pasca-Hari Raya Idulfitri 1438 Hijriah.
Pemblokiran itu pun membuat para driver tidak bisa mendapatkan bonus dengan nilai total mencapai Rp 11 juta.
Ade Indrawati (48), seorang driver GrabCar ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak Grab soal pemutusan mitra kerja secara mendadak tersebut.
Siapa Sangka, Driver Ojek Online Tampan Ini Anak Aktor Kawakan Indonesia!
Kembali melansir dari Warta Kota, akibat dari pihak Grab memutuskan mendadak kemitraannya, membuat janda beranak tiga ini tidak bisa lagi mengikuti promo insentif dari pihak Grab sebesar Rp 11 juta.
"Saya dan teman-teman di sini, dibilangnya itu bukan karyawan, tapi mitra kerja dengan GrabCar. Nah, para mitra kerja GrabCar ini, saat itu dapat pesan singkat promo Lebaran oleh pihak GrabCar, pada Jumat (23/6/2017)," ujar Ade yang tinggal di Kawasan Joglo, Jakarta Barat.
Ia menambahkan, pesan yang tertulis itu bila bekerja atau melayani konsumen selama sembilan hari, maka driver akan mendapatkan insentif sebesar Rp 11 juta tersebut.

Bahkan, Ade mengingat kebutuhannya yang banyak karena dirinya janda dan memiliki tiga anak ini, ia sampai rela jarang pulang ke rumah demi berjuang mendapatkan uang promo itu.
"Saya janda. Anak sudah tiga, pas dapat pesan promo itu, saya rela-rela jarang pulang ke rumah, dan lebih memilih narik. Saya terus semangat narik, cari dan antar penumpang sampai terkumpul Rp 7,5 Juta," tuturnya.

"Nah, saat H+2 Lebaran, pagi-pagi saya mau buka aplikasi GrabCar, katanya disuruh buat akun baru lagi. Saya kaget, ini kan namanya akun punya saya di-suspend, atau dengan kata lain blokir akun, sehingga saya tak bisa ikuti promonya lagi. Betul-betul sakit hati saya. Percuma semangat kerja subuh ke tengah malam," bebernya.
Kata Ade, pemblokiran akun GrabCar tak hanya ia alami seorang diri.

Setelah unjuk rasa tersebut semakin ramai, Angga yang merupakan perwakilan manajemen Grab Indonesia tersebut langsung menemui ratusan driver yang sudah menunggu.
Melansir dari Warta Kota, Angga pun langsung mendapatkan sambutan tidak hangat dari ratusan driver GrabCar tersebut.
Terpantau sejumlah pengemudi memaki hingga menyebut pihak GrabCar adalah penipu.
Angga yang saat itu hendak menjelaskan keluhan para driver langsung disambar dengan caci maki dari para driver, seketika ia langsung tertunduk malu.
"Nah, ini dia nih. Nah, lo jelasin deh, kenapa itu akun kami di-suspend (diblokir) mendadak ya? Ini Lebaran mas, jangan PHP-in kami. Jangan jadi penipu GrabCar ini. Mana uang insentif kami? Mana janjinya? Tolong bayar!" teriak salah satu pendemo.
Keadaan pun semakin ramai dengan caci maki yang terus terlontar dari para driver, bahkan ada sejumlah driver yang berani menunjuk wajah Angga.
"Jangan dusta lo! Grab PHP-in pengemudi ini namanya. Paham lo? Ini masalah perut! Kami mau duit hasil jerih payah kami! Ke mana duit promo itu? Kami dibayar apa tidak? Situ (Grab Indonesia) yang nendang (memutus) kita semua. Kami nyaris berhasil mas dapat uang promo insentif Lebaran, kenapa di-suspend?" cecar driver GrabCar lainnya.
Melihat keramaian tersebut, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Dwiyono langsung mengambil tindakan menenangkan para pengunjuk rasa.
"Mohon tenang, bapak-bapak dan ibu-ibu sebagai mitra kerjanya GrabCar. Mas yang ini (Angga) mau menjelaskan, mau mengatakan dan berniat baik menampung aspirasi bapak-bapak dan ibu di sini. Tolong tenang. Jikalau tetap begini, saya bubarkan paksa. Tolong ya, dengarkan ini pihak GrabCar mau bicara dulu ya," pinta mantan Kapolres Jakarta Pusat itu.

Angga pun juga meminta ratusan driver GrabCar untuk tenang.
Ia hendak menyampaikan bahwa pihak Grab sudah menampung semuan keluhan para driver.
Ia menjelaskan bahwa pihak Grab belum bisa mengambil keputusan karena masih dalam masa-masa libur dan akan beroperasi kembali pada tanggal 3 Juli 2017 mendatang.
Tak hanya itu, ia juga meminta waktu sampai seminggu untuk mendaftar nama-nama driver untuk dilakukan pengecekan.
Apakah memang terbukti ada kesalahan atau tidak.
Jika memang terbukti, suspend permanen atau blacklist.
Jika tidak, pihak Grab akan melakukan peninjauan ulang.
Ini Kata Gubernur DIY Soal Driver Taksi Online yang Dihukum Lepas Baju
Angga dengan berkeringat dingin meyakinkan bahwa pihak Grab akan menghubungi semua driver Grab yang merasa akunnya di-suspend mendadak.
Selanjutnya, ia akan mencari tahu penyebab suspend massal yang dilakukan oleh pihak GrabCar ini.
"Saya pasti akan meneliti sampai 10 juli. Kalau terbukti suspend, tak akan ada uang kembali. Kalau tidak, kami akan teliti lagi serta meninjaunya. Suspend itu, kalau terbukti, tidak akan ada duit pengembalian. Bukannya kami itu tak tahu siapa men-suspend kalian. Namun, kami akan meneliti kenapa dan siapa, itu yang akan kami teliti. Tanggal 10 Juli 2017 nanti baru akan ada keputusan," jelas Angga. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)