Satu Perampok Daan Mogot Ternyata Calon Kades, Akan Gunakan Uangnya Buat Kampanye
Ternyata seorang dari empat pelaku perampokan sadis karena butuh uang untuk membiayai kampanye-nya sebagai calon kepala desa.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Polisi sudah menangkap empat orang komplotan perampok yang menewaskan Davidson Tantono (30) di SPBU Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dua perampok pertama dibekuk di kawasan Bogor, Jawa Barat, pada Minggu 11 Juni 2017 dan di Lampung pada, Rabu 14 Juni 2017.
Sementara mengutip dari Kompas.com dua perampok lagi ditangkap pada, Jumat (16/6/2017)
"Saat ini kita sudah menangkap dua lagi. Total jadi ada empat (yang sudah ditangkap)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.
Satu Perampok Davidson Tantono di SPBU Daan Mogot Tewas, Bagaimana Nasib Ketua Komplotan?
Diketahui, ternyata seorang dari empat pelaku perampokan sadis tersebut berinisial DTK, dan ia ikut merampok bersama teman-temannya karena butuh uang untuk membiayai kampanye-nya sebagai calon kepala desa.
Melansir dari Kompas.com ia ditangkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan beberapa waktu yang lalu dirinya mencalonkan diri sebagai kepala desa di Desa Pardasuka Selatan, Lampung.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Aris Supriyono mengatakan bahwa DTK sudah mencalonkan diri bahkan sudah mulai kampanye dengan cara mengumpulkan massa untuk mendukungnya pada, Minggu (18/6/2017).
Aris kembali menjelaskan bahwa DTK bersama komplotannya memang sudah mulai merampok sejak April 2017 lalu. Diketahui, anggota komplotan ini memiliki tujuan masing-masing dalam menggunakan uang hasil rampokannya.
Bukan Kali Pertama! Pelaku Perampokan di Daan Mogot 23 Kali Lakukan Aksi dengan Hasil Fantastis
DTK salah satunya, yang fokus mengumpulkan dana untuk kampanye dan penggalangan massa.
Aris mengatakan, bahwa DTK yang mencalonkan diri menjadi kepala desa itu tidak memiliki pekerjaan lain selain merampok. Dia meyakinkan orang sana yang dipercaya untuk cari massa dengan bilang, 'Sudah, masalah uang gampang, saya carikan'
Kembali melansir dari Kompas.com, dari hasil rampokannya tersebut, DTK mendapat bagian puluhan juta.
Dari hasil Rp 350 juta merampok Davidson, Aris menjelaskan bahwa DTK mendapatkan bagian sebesar Rp 24 juta.
Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut berapa biaya yang dibutuhkan DTK untuk membuat dirinya harus samapia merampok dan bergabung dengan komplotan perampok tersebut.