Luput dari Sorotan, Inilah 'Rahasia' Kedekatan Ahok dengan Gus Dur
Ahok diketahui jika memiliki hubungan dekat dengan almarhum Mantan Presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Rendy Adrikni Sadikin
"Waktu saya mau jadi gubernur Babel, Gus Dur tanya saya kenapa, saya bilang pengin ada undang-undang tentang kesehatan, seperti BPJS, jadi yang sehat nolong yang sakit," ujar Basuki saat menghadiri haul keenam Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (26/12/2015), dikutip dari Kompas.com.
Kedatangan Gus Dur saat itu dirasa sangat membantu untuk kesuksesan Ahok di Pilkada Babel.

Ketika ditanya, apa yang membuat Gus Dur tertarik dengannya, Ahok berseloroh.
"Mungkin karena Gus Dur enggak ada anak laki-laki kali ya," ujar dia.
Menurut dia, Gus Dur saat itu juga sempat cuci darah di Bangka Belitung sebelum akhirnya membantu kampanye.
Disela-sela waktu kampanye, Ahok menemukan sebuah selebaran yang menyebut Gus Dur sebagai 'Kiai Palsu'.
Hal ini dikarenakan Gus Dur membela Ahok yang notabene bukan seorang muslim.
"Kata Gus Dur biarin saja. Saya sodorin nih kertasnya, eh tetapi saya lupa Gus Dur kan juga enggak bisa bacanya," ujar Ahok.
4. Amanat Gus Dur yang Disampaikan ke Ahok
Ahok juga pernah mengungkapkan mengenai amanat yang diberikan oleh Gus Dur kepadanya.
Amanat tersebutlah yang memberanikan diri Ahok untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Amanat tersebut adalah bahwa gubernur bukanlah pemimpin, melainkan pembantu atau pelayan masyarakat.
"Itu sebabnya, dalam pidato saya setelah pidato almarhum Gus Dur pada tahun 2007, saya juga mengatakan bahwa menjadi calon gubernur, sebetulnya saya melamar untuk menjadi pembantu atau pelayan rakyat," kata Ahok dalam nota pembelaannya, Selasa (13/12/2016), dikutip dari Kompas.com.
Ahok juga mengungkapkan jika di beberapa daerah terdapat partai politik yang berideologi Islam namun juga mendukung calon kepala daerah yang bukan berasal dari agama Islam.

Seperti halnya di Kalimantan Barat, Solo, dan di Maluku Utara.