Breaking News:

Dapat Banyak Beasiswa, Begini Kisah Naufal yang Temukan Listrik dari Pohon Kedondong

Naufal Raziq (14), siswa penemu listrik yang bersumber daru pohon kedondong kini dibanjiri berbagai tawaran beasiswa.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
(Dokumentasi Keluarga)/KOMPAS.com
Naufal Raziq, penemu listrik yang bersumber dari pohon kedondong 

TRIBUNWOW.COM - Naufal Raziq (14), siswa penemu listrik yang bersumber daru pohon kedondong kini dibanjiri berbagai tawaran beasiswa.

Tawaran beasiswa yang datang kepada Naufal adalah tawaran dari Kementerian Agama RI dan tawaran dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk sekolah gratis di SMA Taruna Magelang.

Namun, Naufal memilih untuk menerima tawaran beasiswa dari Kementerian Agama RI.

Bantuan beasiswa tersebut diberikan kepada Naufal untuk melanjutkan pendidikan secara gratis di Madrasah Aliyah Modern 63, Malang.

Kementerian Agama yang akan menanggung seluruh biaya yang dibutuhkan Naufal selama bersekolah di madrasah tersebut.

Karya Anak Bangsa! Pria Asal Yogyakarta Ciptakan Seliged, Sepeda Listrik Mirip Harley Davidson

“Tahun ini setelah tamat MTsN Langsa, saya mau sekolah di Madrasah Aliyah Modern 63 Malang. Ini beasiswa dari Kementerian Agama RI,” ujar Naufal, Selasa (6/6/2017), dikutip dari KOMPAS.com.

Akhir bulan Mei, Naufal diundang ke Jakarta oleh Kemenag.

Undangan tersebut juga memberikan kepastian kepada Naufal untuk memperoleh beasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, kepada Kemenag Naufal mengaku bercita-cita ingin menjadi ilmuwan.

"Saya ingin menyempurnakan temuan saya ini. Saya tentu sangat berharap dukungan semua pihak untuk mewujudkan mimpi saya itu,” katanya.

Kenapa Dahlan Iskan Tiba-tiba Pamer Mobil Listrik Seharga Rp 4 Miliar?

Pada tanggal 1 Juni 2017, Gatot yang bertandang ke Banda Aceh memberikan tawaran beasiswa kepada Naufal.

Namun, tawaran tersebut ditolak secara halus oleh Naufal.

“Saya kan dari madrasah tsnawiyah, akan lebih nyambung kalau sekolah lagi di madrasah aliyah. Pak Panglima TNI waktu ketemu di Banda Aceh memahami keinginan saya, jadi saya ambil yang beasiswa dari Kementerian Agama,” katanya.

Meski tawaran tersebut ditolak oleh Naufal, Panglima TNI dan Pangdam Iskandar Muda Mayor Jenderal Moch Fachruddin menyatakan jika akan mendukung pengembangan pendidikan Naufal.

“Diberi bantuan pendidikan oleh Panglima,” kata Naufal.

Namun, ketika ditanya mengenai jumlah bantuan tersebut, Naufal enggan menyebutkan nominalnya.

Naufal juga mengaku kehidupannya tak banyak berubah setelah kisahnya menghebohkan seluruh penjuru negeri.

“Tidak ada yang berubah. Saya khususnya berterima kasih pada semua media massa yang telah menuliskan cerita saya. Jika tidak ada media massa mungkin tidak diketahui orang temuan ini. Karena media saya dikenal banyak orang,” ungkapnya.

Kisah temuan listrik Naufal

Proyek yang dikembangkan oleh Naufal ini berawal dari tugas sekolah yang diberikan kepadanya.

Awalnya ia mengenal akan adanya potensi listrik pada buah-buahan.

Ia mengetahui hal tersebut dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolahnya.

Di sekolah, ia diajarkan buah-buah asam dapat menghasilkan listrik seperti, kentang, jeruk, dan mangga.

Ia kemudian bereksperimen pada kentang dan berhasil.

Setelah itu ia terpikir jika buah asam pastilah berasal dari pohon yang asam pula.

Berangkat dari pemikiran itu, maka ada pula pohon yang berpotensi menghasilkan energi listrik.

Untuk membuktikan hal tersebut, Naufal melakukan eksperimennya lebih jauh.

Naufal yang merupakan pengagum dari Thomas Alva Edison dan BJ Habibie ini menghabiskan waktu tiga tahun untuk eksperimennya.

"Jadi Naufal menemukan dondong pagar ini terpikir oleh buah asam tentu saja di pohonnya mengandung asam. Naufal menemukan listrik di tanaman kedondong pagar ini bertahap. Dimulai dari mangga belimbing asam jawa sekurangnya tiga tahun," tutur Naufal saat ditemui di kantor kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2017), dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Naufal, pohon kedondong pagar memiliki batang yang besar dan mudah tumbuh sehingga dianggap lebih cepat menghantarkan listrik.

"Jadi masing-masing pohon itu ada keunggulannya. Kenapa kedondong pagar, karena memiliki batang yang besar dan mudah tumbuhnya. Jika kita kupaskan kulitnya dia tidak busuk. Malah menyembuhkan dirinya, recovery," ungkap Naufal.

Dibutuhkan pula beberapa alat bantu untuk mengubah asam menjadi listrik.

Alat-alat bantu yang digunakan oleh Naufal adalah tembaga dan logam.

Tembaga dan logam tersebut yang digunakan untuk mengubah zat asam menjadi listrik.

Tembaga dan logam yang ia pakai dilapisi tisu dan kain yang kemudian ditempelkan ke pohon hingga arus listrik dialirkan.

"Jadi kain fungsinya mengubah asam menjadi listrik. Setelah dibungkus dengan tisu dengan kain dilipat jadi satu dan sudah bisa dipasang ke pohon," ucap Naufal.

Satu pohon kedondong pagar dapat menghasilkan empat buah lubang yang mana tiap terkandung listrik 1 volt ditiap lubangnya.

"Untuk penerangan, 4 pohon itu satu lampu, 8 pohon 2 lampu," ungkap Naufal.

Perihal biaya, untuk 2 lampu pada satu rumah menghabiskan dana sebesar Rp 1.200.000.

Biaya tersebut ke depannya akan difasilitasi oleh Pertamina.

"Sekitar untuk 2 lampu satu rumah 1 juta 200, jadi sekarang ini saya dibina Pertamina. Jadi, fasilitas itu Pertamina semua yang nanggung. Masyarakat tinggal sediakan pohon aja. Alat dari kita," imbuh Naufal.

Naufal memulai penemuannya ini ketika berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Dari cerita orang tuanya, Naufal memang memiliki bakat bereksplorasi semenjak duduk di Taman Kanak-Kanak.

Saat itu ia kerap membongkar mainan mobil-mobilannya dan menggunakan dinamo penggerak mainannya untuk menggerakkan mainan-mainan lainnya.

Bakat tersebut juga turun dari ayahnya yang bergelut di bidang elektronika.

"Jadi orang tua saya bekerja di bidang elektronik seperti menerima service elektronik kayak kulkas, sound system, jadi aku tertarik elektronik karena asik, menantang, kita harus teliti seperti cara membuat speaker, dan lain lain," ungkap Naufal. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MalangNaufal RaziqSMA Taruna NusantaraGatot NurmantyoKementerian Agama
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved