Terdepak dari 10 Besar, Persib Bandung Memanas hingga Pelatih Nyatakan Mundur!
Djajang Nurdjaman menyatakan diri untuk mundur dari kursi pelatih Persib Bandung.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Keganasan Kompetisi Gojek-Traveloka Liga 1 Indonesia kembali terbukti.
Kini masalah menghampiri manajemen Persib Bandung pascakekalahan dua kali berturut-turut.
Persib memang gagal meraih kemenangan dalam dua pertandingan terakhir di Kompetisi Liga 1 hingga terdepak turun peringkat di posisi ke-11 dalam klasemen sementara.
Sejauh sembilan pertandingan yang telah digelar, tim berjuluk Maung Bandung itu hanya meraih kemenangan sebanyak 3 kali, selain itu pertandingan berakhir seri 4 kali, dan kalah 2 kali.
Tentu hasil tersebut begitu mengecewakan bagi para suporter Persib Bandung, Bobotoh.
Apalagi pada awal musim mereka sempat dielu-elukan akan menjadi tim terkuat dengan mendatangkan pemain sekelas Michael Essien dan Carlton Cole.
Teratas! Reaksi Cole saat Dicoret Persib hingga Pujian untuk Timnas U-19 di Turnamen Toulon 2017
Kekecewaan para Bobotoh pun diikuti dengan protes keras yang mulai sering mereka lontarkan di luar maupun di dalam lapangan.
Bahkan sebanyak 30 persen Bobotoh dengan tegas meminta pelatih serta manajer Persib untuk meninggalkan posisinya.
Desakan yang terus di dengar masuk dalam manajemen Persib itu membuat sang pelatih, Djajang Nurdjaman menyatakan diri untuk mundur dari kursi pelatih.
Dirinya merasa gagal karena tak mempu memperbaiki performa anak asuhnya.
Meriah, Acara Peresmian Bus Persib Bandung Dihadiri Para Pejabat!

Hal itu juga dibenarkan langsung oleh Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
Umuh mengungkapkan pelatih yang kerap disapa Djanur itu meminta mundur usai kekalahan 0-2 dari Bhayangkara FC pada Minggu (4/6/2017).
Meski begitu permintaan Djanur belum disepakati oleh para petinggi manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
"Djadjang baru secara lisan kepada pemain (mundur) dan ada Pak Teddy Cahyomno juga, bilang mundur setelah jumpa pers, tetapi anak-anak ikut bersedih karena merasa tidak rela," ucap Umuh, Senin (5/6/2017).
Manajer 69 tahun itu mengatakan alasan mundurnya Djanur dari kursi pelatih karena pihak keluarga yang memintanya untuk meninggalkan kursi panas pelatih Persib itu.
"(Djadjang) membacakan (tulisan) disuruh anaknya (mundur) karena merasa sedih. Tapi saya bilang pikir dulu. Keputusan Djadjang jangan lewat saya karena saya tidak ada kapasitas," ujar Umuh seperti dikutip dari KOMPAS.com.
Namun, tak hanya Djanur yang mendapatkan krisis kepercayaan pasca kekalahan pahit tersebut karena Umuh juga tak luput dari evaluasi yang dilakukan oleh manajemen Persib.
Meski begitu Umuh berharap kondisi tersebut tak akan menimbulkan dampak negatif pada para pemain, dirinya ingin menjamin para pemain baik-baik saja.

"Oke saya mundur, Djanur mundur, tapi siapa yang jamin semua pemain? Saya tidak terima pemain digitukan. Pemain semua nangis di ruang ganti, Djadjang juga peluk saya minta maaf, tapi saya bilang kita harus tegar," tuturnya.
Umuh mengungkapkan, desakan mundur itu juga langsung diterimanya melalui pesan singkat yang terus mengalir hingga terpaksa membuatnya memilih untuk mematikan ponselnya sementara waktu.
Dalam desakan mundur tersebut dijelaskan bahwa Umuh dinilai terlalu ikut campur dalam urusan teknis.
"Saya sendiri kalau diminta harus mundur, ya mundur, tidak harus dipaksakan. Ya mungkin saham saya walaupun tidak besar juga, ya saya ambil juga," lanjutnya.
"Kalau bobotoh adalah kurang lebih 30 persen (meminta saya mundur), banyak yang SMS saya dan saya matiin saja lah hape. Ada beberapa bobotoh yang meminta saya mundur, ada lah," ucap Umuh.
Meski Umuh tak tahu secara pasti siapa yang mendesaknya mundur, dirinya yakin permintaan mundur itu dilayangkan oleh pendukung yang tak terlalu akrab dengannya.
"Sudah terbaca yang meminta mundur itu ada kles (masalah) dengan saya. Dari kemarin juga saya lihat sudah ada persiapan di lapangan," kata Umuh.
Namun, hingga kini Umuh menegaskan dirinya belum memberikan sikap pasti mengenai desakan yang ditujukan padanya.
Selain itu belum ada komunikasi langsung dengan para petinggi klub mengenai masalah tersebut, disamping itu dirinya juga tak tega meninggalkan Maung Bandung dalam keadaan panas seperti ini.
"Sebetulnya saya masih memikirkan nanti (Persib) siapa yang akan bertanggung jawab kalau saya tidak ada. Terus siapa dengan situasi begini. Nomor satu jangan sampai ganggu pemain. Pemain tetap tabah, di manapun juga yang namanya manajer, pelatih pasti lah hujatan pasti ada," terang manajer yang telah menangani Persib selama 10 tahun itu.
Ternyata kritikan tak hanya diberikan kepada Djanur dan Umuh saja, bahkan cemoohan juga harus diterima oleh Kapten Persib, Atep Rizal.
Bahkan Umuh mengungkapkan para pemain hingga tak kuasa menahan tangis di ruang ganti terkait protes yang terus mengalir.
"Tetapi kemarin kan melebihi batas, Atep kan sampai digitu-gitu kan. Saya kan tidak tega, Atep kan punya jasa besar di Persib. Saya juga sedih karena kemarin ada kata-kata sangat kotor buat Atep," ujarnya.

Namun, apapun yang terjadi dan bagaimana pun situasinya Umuh tetap akan memberikan motivasi untuk para pemainnya agar tetap tabah dalam melewati cobaan yang diterima oleh timnya itu.
"Saya tetap harus mengamankan pemain, memberikan pemain motivasi, anak-anak tetap siap menghadapi cobaan ini. Kita anggap sebagai musibah, saya tetap tegar. Karena kalau saya mundur kemenangan buat mereka (yang bermasalah dengan Umuh), makanya saya bertahan. Masih ada 8 kali pertandingan, jangan kalah masih ada waktu," ujarnya.
Terlepas dari masalah tersebut, dirinya menjelaskan Maung Bandung masih tetap akan melakukan sesi latihan bersama Djanur demi mempersiapkan pertandingan selanjutnya.
"Besok latihan Djadjang masih tetep mimpin latihan. Tapi Djadjang datang gak sanggup, itu yang saya khawatirkan. Saya sudah serahkan kepada manajemen, langsung tanya saja kepada mereka," tutupnya.(TribunWow.com/Claudia N)