Salut! Achmad Solikhin Mahasiswa Indonesia Masuk Nominasi Bergengsi Schweighofer Prize 2017
Kabar membanggakan datang dari putra bangsa, Achmad Solikhin, yang berhasil masuk dalam nominasi bergengsi sektor kehutanan Eropa.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Kabar membanggakan datang dari putra bangsa, Achmad Solikhin, yang berhasil masuk dalam nominasi bergengsi sektor kehutanan Eropa yang diperuntukkan bagi inovator muda dunia, Schweighofer Prize 2017.
Schweighofer Prize 2017 sendiri adalah, penghargaan pada sektor kehutanan di Eropa yang diperuntukkan bagi para inovator muda.
Setidaknya ada 33 universitas di seluruh dunia yang mengikuti ajang ini.
Namun, untuk masuk dalam nominasi calon pemenang, Schweighofer Prize 2017 hanya memilih enam perwakilan dari universitas yang menjadi peserta.
Diketahui dari laman Schweighofer Prize, Achmad Solikhin mengangkat riset soal kayu superhidrofobik, seperti lotus dan talas.
Kompetisi Musim 2016/2017 Berakhir, Begini Keseruan Para Klub Pemenang Liga-liga di Eropa
Yang unik dari riset yang ia lakukan ini adalah belum adanya kayu superhidrofobik dai Indonesia, terutama kayu yang cepat tumbuh bersifat inferior atau tidak awet dan kekuatannya jelek.
Achmad akan memperkuat kayu dengan meningkatkan impregnasi menggunakan material nano.
Diketahui, Achmad Solikhin adalah seorang mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini terdaftar sebagai peserta Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch I.
Ia melakukan riset saat mengikuti Program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Shizuoka University, Jepang, mulai dari November 2016 hingga Februari 2017.
Dalam ajang ini, Achmad terdaftar sebagai perwakilan kampusnya di Jepang, bukan IPB.
Meski begitu, ia tetap membuat Negara Indonesia bangga dengan terpilihnya dia dalam nominasi pemenang ajang yang bergengsi ini.
Achmad adalah pemuda asal Jepara ini merupakan founder dari Indonesian Green Action Forum (IGAF) dan Indonesian Green Action Forum Local Commite Institut Pertanian Bogor (IGAF LC IPB).
Ia sudah menjalankan forum ini sejak tahun 2012.
Ia memiliki passion di bidang lingkungan (pertanian, kehutanan, dan climate change), kepemudaan, perdamaian, sosial dan budaya, serta nanoteknologi.