Politisi PAN Sebut KPK Jadi Alat Pembalasan Bagi Orang yang Kritis pada Pemerintah
Politisi PAN angkat bicara terkait kasus korupsi alat kesehatan yang menyeret nama Amien Rais
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Muslim Ayub angkat bicara terkait kasus korupsi alat kesehatan dengan terdakwa mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang menyeret nama Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.
Diketahui sebelumnya, dalam sidang di pengadilan tindak pidana korupsi, Jakarta, Rabu (31/5/2017) silam, Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut dana korupsi alkes mengalir ke rekening Amien Rais sebanyak 6 kali, total Rp 600 juta.
Ayub mempertanyakan kenapa yang disoroti adalah aliran dana ke Amien Rais.
Blak-Blakan, Fahri Hamzah Beberkan Sosok Amien Rais yang Sebenarnya!
Padahal terkait aliran dana dari korporasi, menurutnya tidak mungkin jhanya dari satu korporasi untuk satu subjek hukum saja.
Korporasi tersebut pasti melakukan transaksi ke banyak pihak.
"Tapi kenapa yang disorot hanya aliran dana ke Pak Amien?" kata Ayub saat dihubungi KOMPAS.com, Minggu (4/5/2017).
Ayub menilai jika jaksa KPK yang berasal dari Kejaksaan Agung tidak bisa dipisahkan dari situasi politik yang saat ini berkembang.
Menurutnya ada kemungkinan jika kejaksaan dan KPK dijadikan sebagai alat dari kelompok tertentu untuk melakukan pembalasan.
Tak Minta Keterangan Terkait Dana Alkes, Oknum KPK Dinilai Bunuh Karakter Amien Rais?
"Ada kecenderungan Kejaksaan bahkan KPK jadi alat kelompok tertentu untuk melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang kritis terhadap pemerintahan," ucap anggota Komisi III DPR ini.
Sikap Amien Rais yang langsung melakukan jumpa pers menurut Ayub merupakan perwujudan jika Amien tak menerima uang hasil korupsi.
Dalam jumpa pers tersebut, Amien mengaku menerima dana, namun dari rekannya di PAN, Soetrisno Bachir.
"Karena hal itu terjadi 10 tahun lalu, saya me-refresh memori saya. Pada waktu itu, Soetrisno Bachir mengatakan akan memberi bantuan untuk tugas operasional saya, untuk semua kegiatan sehingga tidak membebani pihak lain kalau saya pergi ke mana pun, travel, aksi, itu sudah kita sendiri yang bayar," kata Amien di kediamannya di Jalan Gandaria, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017), dikutip dari KOMPAS.com.

Amien lantas mengungkapkan kisah persahabatannya dengan Soetrisno Bachir yang terjalin sebelum PAN dibentuk tahun 1998.
Amien menilai jika Soetrisno Bachir merupakan sosok dermawan yang kerap berbuat baik kepada sesama.
"Waktu itu, dia selalu memberi bantuan pada berbagai kegiatan saya, baik kegiatan sosial maupun keagamaan," ujar Amien.
Namun, Amien tidak tahu kepada siapa saja Soetrisno Bachir memberikan bantuan.
"Saya pernah bertanya kepada dia mengapa membantu berbagai kegiatan saya, dia bilang 'saya disuruh ibunda membantu anda' begitu," ujar Amien menirukan ucapan Soetrisno Bachir.
"Jadi ketika dia menawarkan bantuan tiap bulan buat kegiatan operasional saya, saya anggap wajar," ujar Amien. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)