Tak Rela Habib Rizieq Jadi Tersangka, Pendukung akan Lengserkan Jokowi?
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dikabarkan pekan ini akan segera pulang ke Indonesia.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dikabarkan pekan ini akan segera pulang ke Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh akun resmi Dewan Pimpinan Pusat - Laskar Pembela Islam (DPP LPI) melalui akun Twitter miliknya.
DPP LPI mengunggah informasi tersebut di akun Twitternya pada Senin (29/5/2017) lalu.
Mengutip dari Kompas.com, pengacara Rizieq Shihab, Sugito Atmo Prawiro, mengatakan bahwa kilennya akan pulang ke Indonesia pada, Selasa (30/5/2017).
Hanya saja, Rizieq akan pulang jika para pendukungnya sudah siap menjemput di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Terpopuler! Rizieq Minta Disambut Bak Ayatollah Khomeini hingga Prediksi Kebijakan Jokowi!
Tentunya kabar rencana kepulangan Rizieq ini menuai berbagai reaksi dari para pendukungnya, bahkan mereka siap memberikan sambutan untuk kedatangan Rizieq.
Rencana-rencana pun sudah dipersiapkan para pendukungnya untuk menyambut sang pemimpin FPI, seperti satu juta pendukung akan menjemput Rizieq di bandara, melakukan penutupan jalan, mengibarkan bendera setengah tiang, dan berharap disambut seperti Ayatollah Khomeini.
Dukungan dari para pendukung Rizieq ternyata tak berhenti sampai di situ saja.

Para Alumni 212 akan kembali membuat gerakan seperti aksi Bela Islam yang dilakukan untuk memenjarakan Basuki Tjahaja Poernama atau Ahok dalam kasus penistaan agama.
Mengutip dari Tribunnews.com, beberapa komponen Alumni 212 memaksakan diri berkumpul di Masjid Baiturahman, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).
Mereka menyatakan bahwa siap untuk kembali turun gunung guna memperjuangkan nasib Rizieq Shihab yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kaskus percakapan berunsur pornografi.
Kelompoknya tersebut sudah memperingatkan pemerintah untuk tidak membuat gaduh terhadap para umat Islam selama Ramadan.
Ketua Presdium Alumni 212, Ansufri Idrus Sambo dalam konferensi pers di Masjid Baiturahman mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan surat terbuka kepada Kapolri, Presiden tentang bagaimana Ramadan diisi dengan saling tenggang rasa dan rasa saling menghormati.
Namun, menurut mereka tidak ada tanggapan dari pemerintah sesuai dengan keinginan mereka.
Alumni gerakan 212 ini tak hanya menyoroti kasus yang tengah dihadapi Rizieq Shihab saja, tetapi juga kasus yang menjerat tokoh Islam lainnya seperti kasus Munarman, Bahtiar Nasir, Muhammad Al Khaththath, dan juga pembubaran HTI.

Oleh karena itu, para Alumni 212 akan kembali membuat gerakan serupa seperti aksi Bela Islam beberapa waktu lalu.
"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi maka kita akan bikin perlawanan. Jihad Konstitusional," tegas Sambo.
Kelompok ini nantinya berjanji akan menggalang kekuatan umat Islam di seluruh Indonesia dengan aksi Bela Ulama.
Mereka akan mengajukan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan menuntut mundur Presiden Jokowi.
Aksi ini akan digelar setelah bulan Ramadan yang diikuti oleh jutaan umat Islam.
Sebelum melakukan aksi tersebut, para alumni 212 akan melakukan tabligh akbar, istighasah, zikir, di seluruh Indonesia.
Aksi ini akan dimulai sejak Jumat pekan ini di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat.
Sambo menambahkan, setelahnya mereka akan menggelar long march menuju kantor Komnas HAM yang akan dimulai dari waktu Ashar hingga Maghrib.
Dalam long march tersebut nantinya juga akan ada tabligh akbar.
Kisah di Balik Wanita Cantik Bikin Sayembara, Relakan Mobil bila Habib Rizieq Bersalah
Jumat selanjutnya akan digelar acara serupa di Masjid Istiqlal.
Menurut Sambo, gerakan ini akan sebesar aksi 212.
Mereka juga meminta Komnas HAM untuk segera mengeluarkan rekomendasi bahwa Jokowi telah melakukan pelanggaran berat sistematis dan terstruktur kepada ulama dan HTI.
Hasil rekomendasi Komnas HAM akan dibawa ke DPR.
Mereka mendesak DPR untuk melakukan sidang istimewa untuk melengserkan Jokowi.
Mereka juga akan membawa hasil rekomendasi Komnas HAM ke Organisasi Kerjasama Negara-negara Islam (OKI) terutama lembaga HAM.
"Kita juga bawa ke pengadilan internasional untuk menyelidiki dan mengadili kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rezim Joko Widodo," ungkap Sambo.
Mengenai kedatangan Rizieq Shihab ke Indonesia, para alumni 212 siap mengumpulkan satu juta orang untuk menyambut kedatangan Habib Rizieq di bandara Soekarno-Hatta.
"Kami akan bilang, Habib, umat sudah siap, silahkan kalau habib mau pulang," tambah Sambo.
Namun mereka berharap Jokowi bisa menginstruksikan anak buahnya untuk mencabut semua proses hukum terhadap para ulama. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)