Breaking News:

Kisah Lengkap Afi Nihaya yang Sesenggukan Dituduh Plagiat Tulisan Mita Handayani

Dalam tulisan tersebut, siswa SMA dari Banyuwangi ini menyoroti tentang pilihan seseorang dalam menentukan keyakinannya.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wulan Kurnia Putri
KompasTV
Asa Firda Inayah dan ayahnya. 

TRIBUNWOW.COM - Nama Asa Firda Inayah alias Afi Nihaya belakangan menjadi viral.

Hal ini tentu tak terlepas dari tulisan-tulisan yang diunggahnya di laman Facebook.

Dibully Karena Warna Kullit dan Berkawat Gigi, Wanita Ini Tampar Haters dengan Perubahan Fisiknya!

Satu tulisan Afi yang menjadi viral adalah "Warisan".

Dalam tulisan tersebut, siswa SMA dari Banyuwangi ini menyoroti tentang pilihan seseorang dalam menentukan keyakinannya.

Ahmad Dhani Akan Buka Restoran Masakan Khas Indonesia, Apakah Ada Menu Cilok Muncrat?

"Warisan" ternyata bukan satu-satunya tulisan Afi yang dibagikan banyak netizen.

Ada pula tulisan yang bertajuk "Belas Kasih Dalam Agama" yang ditulisnya 25 Mei 2017 kemarin.

Terungkap! Sebelum Meninggal Dunia Yana Zein Kerap Lakukan Hal Ini dengan Julia Perez

Sayang, dalam "Belas Kasih Dalam Agama", Afi justru dituduh melakukan tindak plagiarisme.

Afi kabarnya menjiplak tulisan milik akun Facebook Mita Handayani.

Mita mengaku menuliskan catatan yang hampir mirip dengan tulisan Afi pada 30 Juni 2016 lalu.

Jelang Laga Final Liga Champions, Ramos Undang Pique Untuk Ini, Tapi

"Jadi gini..

Betul. Aku pernah menulis sebuah catatan ringan pada Ramadan tahun lalu yang berjudul "Agama Kasih", yang screenshot-nya beredar saat ini. Tulisan itu masih serangkai dengan "Lampu Sang Khalifah" yang juga tayang di tanggal yang sama," tulis akun Facebook Mita Handayani.

"Keduanya aku tulis untuk meramaikan momen Ramadan saat itu, dan sebenarnya justru lebih ditujukan kepada segmen pembaca anti Islam agar bisa mengapresiasi sisi lain Islam yang mungkin jarang mereka dengar.

Bahwa Islam tidak monolitik, bahwa Islam juga terdiri dari kutub-kutub tafsir yang saling berkompetisi. Dan bahwa sebagian kutub itu juga menyajikan wajah Islam yang sejuk.

Sejak dulu, tulisanku sudah biasa disalin, diproduksi ulang, dan disebar orang lain di grup dan tempat-tempat yang kadang aku sendiri tidak tahu. Aku tidak pernah ambil pusing soal itu.

Menulis bagiku adalah soal lain. Meminjam istilah Pram: bekerja untuk keabadian. Dan dalam konteks ini, bukan nama yang ingin kuabadikan," tambahnya.

Kebijakannya Selalu Dikritik, Menteri Susi: Saya Heran Anggota DPR Ngurusin Permen 56

Mita kemudian mengaku tak pernah menjalin komunikasi dengan Afi.

Ia juga mengatakan bahwa Afi bisa saja khilaf hingga tak sengaja meng-copy tulisannya.

"Aku tidak pernah mengenal dan berkomunikasi dengan Afi Nihaya Faradisa sebelum ramai-ramai ini. Kalau Afi merasa terinspirasi oleh salah satu tulisanku, aku ikut merasa senang.

Afi anak yang cerdas, dan aku sudah sering melihat tulisannya bertebaran juga sebelum ini. Kalau ada kesalahan fatal yang Afi lakukan, itu adalah karena belakangan ini dia mulai berani menyentuh isu agama, sehingga mengundang gelombang pembenci baru yang siap mencari-cari dan menguliti semua kesalahannya yang lain.

Terkait tulisan yang ramai diperbincangkan, yang bisa kukatakan adalah, tulisan itu mungkin berangkat dari keprihatinan Afi terkait aksi Bom Kampung Melayu sebelumnya.

Tulisan itu ditayangkan Afi dalam niat untuk membela nama agamanya dari tuduhan terorisme dan kebencian. Dia merasa perlu segera menanggapi, dan mungkin berpikir bahwa tulisan itu adalah respons yang tepat.

Aku pernah salah. Kamu pernah salah. Kita semua pernah salah.

Jika usaha Afi kali ini dianggap kesalahan, aku mohon dimaafkan.

Mungkin kita yang terlalu membebaninya, sehingga Afi merasa memiliki tugas moral untuk terus menginspirasi pembacanya, terutama di waktu-waktu genting ketika justru yang lebih tua tak bisa diandalkan untuk menyejukkan keadaan. Afi merasa harus berbuat sesuatu, dan jika itu salah, mohon dimaafkan," kata dia.

Menanggapi hal ini, Afi yang hadir dalam wawancara bersama Bayu Sutiyono di Kompas TV mengelak tuduhan tersebut.

"Saya tidak tahu, saya belum banyak bukan sosmed," ucap Afi kala ditemui di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (1/6/2017).

Lebih lanjut, Afi memberikan pembelaan bahwa ia memang sering mengunggah ulang tulisan yang lama.

Tak Cuma Demian, 5 Orang Indonesia Ini Harumkan Nama Bangsa di Ajang Pencarian Bakat Internasional

"Saya memang menulis di akun-akun lama, dari tahun 2012 dan beberapa tulisan di akun Afi tulisan lama. Akun lama Afi sudah di-take down," kata Afi seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia kemudian mempersilakan untuk meminta konfirmasi pada akun Mita Handayani langsung berkaitan dengan hal ini.

"Mita Handayani, minta konfirmasi aja sama akun Mita Handayani," kata Afi.

Duh, Raisa dan Hamish Berada di Dalam Mobil Lakukan Hal Ini, Netizen: Cobaan Bulan Puasa

Remaja berusia 18 tahun itu lantas mengatakan dalam tulisan "Belas Kasih Dalam Agama Kita", ia mengutip pernyataan Malala Yousafzai.

"Kutipan Malala sudah lama saya kutip. Saya selalu mengutip beberapa tulisan dia," kata Afi.

Afi juga membenarkan tindakan tersebut sudah sering dilakukannya.

Kerap Berseteru, Ini Doa Lulung Untuk Ahok

"Saya mengutip itu dan selalu saya cantumkan. Saya pikir orang sudah hapal, seperti kutipan-kutipan umum lainnya," ucapnya.

"Sebetulnya kutipan itu sudah saya kutip berkali-kali," kata Afi lagi dengan mata berkaca-kaca. (Tribunwow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FacebookBanyuwangiKompas TV
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved