Kabar 11 WNI Gabung ISIS Duduki Kota Marawi, Ternyata Ini yang Sesungguhnya Terjadi
Dalam dua hari ini marak beredar kabar di jejaring sosial maupun group-group di aplikasi tertentu bahwa ada sedikitnya 11 WNI yang terlibat ISIS.
Editor: Rimawan Prasetiyo
ISIS Teror Marawi Filipina: Warga Tak Bisa Keluar Rumah hingga Ada Korban Jiwa saat Baku Tembak
Hal serupa juga dilontarkan Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto.
Ia menjelaskan ke-11 WNI tidak terbukti bergabung dengan kelompok ekstremis ISIS.
"Sedang diupayakan untuk kembali ke Indonesia. Sementara mereka (11 WNI) masih kontak terus dengan Atase Teknis Polri dan sedang diupayakan untuk segera dipulangkan ke Indonesia karena di Marawi sekarang sedang dinyatakan darurat oleh Pemerintah."
"Mereka akan diminta untuk segera keluar dari lokasi darurat tersebut untuk keamanan yang bersangkutan," kata Setyo.
Setyo mendapat kabar dari Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Bambang Waskito, bahwa ke-11 WNI yang dimaksud, masuk ke Filipina dengan legal.
Polisi pun sudah mengantongi nama-nama para WNI.
Beredar Nama WNI yang Tergabung Jaringan ISIS di Filipina, Begini Kejelasannya!
"Terkait Marawi, ini dari informasi laporan Kapolda Sulawesi Utara yang kontak Atase Teknis Polri di Manila, bahwa kesebelas orang WNI ini masuk wilayah Filipina secara legal. Identitas sudah diketahui," sambung dia.
Setyo melanjutkan saat ini Tim Densus 88 Antiteror juga sedang mengecek ulang latar belakang ke-11 WNI pergi ke Filipina dan memastikan keberadaan mereka saat ini.
"Sekarang didalami Densus 88. Tetap dicek keberadaan dan background mereka."
"Informasi awal mereka masuk ke sana karena dakwah, tidak ikut kelompok (ekstrimis) yang di Filipina Selatan," ujar dia.

Setyo menambahkan, Perwakilan KBRI, Atase Teknis Polri dan Polda Sulawesi Utara terus berkoordinasi untuk memulangkan para WNI tersebut.
Terungkap! Inilah Alasan Polisi Jadi Sasaran Teror Bom oleh Jaringan Teroris JAD dan ISIS
Terkait kabar adanya seorang WNI yang menjadi korban tewas, atas nama Syekh Aiman Marzuki, Setyo menjelaskan kabar tersebut sedang di-kroscek oleh Otoritas Filipina dan Atase Teknis Polri di Dafau.