Ledakan di Kampung Melayu
Tragedi Bom di Kampung Melayu Dianggap Rekayasa, Tito Karnavian: 'Polisi Bukan Aktor'
Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan alasan kenapa teror bom diledakkan di Kampung Melayu, Jakarta.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
Tito juga mengungkapkan jika dirinya berduka atas gugurnya tiga polisi dalam tragedi tersebut.
Ketiga korban tergolong masih berusia muda, lantaran lulusan akademi kepolisian tahun 2015-2016.
Teuku Zacky Sebut Penyebab Teroris Lakukan Pengeboman di Kampung Melayu
Tito menyebut jika ketiganya meninggal sebagai syuhada karena berjuang menjaga keamanan.
"Kami beri jaminan pada manusia, jaminan keamanan, kami yakin yang kami lakukan jihad yang sama," kata Tito.
"Kami yakin mereka (polisi yang gugur) akan sahid dan Insya Allah diampuni dan diterima di sisi-Nya," imbuh dia.
Bom dianggap rekayasa
Sejumlah netizen menganggap jika teror bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur hanyalah rekayasa.
Atas sangkaan tersebut, Tito mengungkapkan jika orang yang mengatakan demikian itu tidak memahami budaya terorisme yang berkembang.
"Kalau ada yang katakan rekayasa, (mereka) tidak paham jaringan ini. Tapi teman-teman intelijen tahu betul bagaimana dinamika kelompok ini, mana yang aktif dan mana yang tidak," ujar Tito dalam acara "Rosi", dikutip dari Kompas.com.
Tito mengungkapkan jika mustahil bagi polisi untuk mengorbankan nyawa untuk merekayasa suatu peristiwa ledakan bom.
Jejak Ini yang Tunjukkan 2 Pelaku Bom Kampung Melayu
Tito menilai tak akan ada sutradara yang mampu merekayasa kejadian tersebut.
"Polisi-polisi bukan aktor, pelaku bom bunuh diri bukan aktor, tidak akan mungkin mereka mau direkayasa untuk bunuh diri," kata Tito.
Tito yang lama menangani kasus terorisme, sejak dari menjadi Kepala Densus 88 Antiteror hingga Kepala Badan Nasional Penganggulangan Terorisme (BNPT) memahami betul jika ancaman terorisme ini sudah lama dan menjadi fenomena global.