Bicara soal 'Kolaborasi' Jokowi-JK, Maruarar Sirait: Jangan Adu Domba!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dipastikan tidak memiliki persaingan antara keduanya.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dipastikan tidak memiliki persaingan antara keduanya.
Hal ini disampaikan oleh Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait.
Pria yang akrab dipanggil Ara ini memastikan jika keduanya saling menghargai satu sama lain.
Kedatangan Tamu Spesial di Istana, Presiden Jokowi Tak Pidato Tapi Malah Bacakan Dongeng?
"Pak Jokowi dan Pak JK itu perpaduan yang sangat baik sejak Pilpres dilaksanakan. Pasangan yang dipilih rakyat, dan sah secara konstitusional," ungkap Ara, Kamis (18/5/2017), dikutip dari Tribunnews.com.
"Keduanya juga merupakan kombinasi yang baik dan saling melengkapi satu sama lain. Saya mengenal mereka berdua dan sering berkomunikasi dengan mereka berdua," lanjutnya.
Menurut Ara, Jokowi dan JK saling mengerti posisi masing-masing.
Nama Jokowi dan Megawati Disebut-sebut Dalam Kasus Rizieq Shihab, Apa yang Terjadi?
Menurut Ara, Jokowi bekerja dengan gaya komunikasi lapangan yang memahami denyut nadi kehendak rakyat.
Sedangkan JK sangat mengerti Jokowi dan menempatkan diri sebagai orang kedua presiden.
"Jangan adu domba Jokowi dan JK," tegas Maruarar.
Pernyataan Maruarar ini juga sekaligus membantah isu adanya persaingan di antara Jokowi dan JK, pasca Pilkada DKI Jakarta.
Jokowi JK menurut Cak Imin
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar juga menilai jika ada pihak yang membentur-benturkan Jokowi dengan partai politik, JK dan elemen bangsa lainnya.
Kondisi ini dipengaruhi oleh panasnya suhu politik nasional menjelang dan sesudah Pilkada DKI Jakarta.
Hal tersebutlah yang dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk membuat situasi menjadi tidak kondusif.
Situasi yang tidak kondusif ini, menurut Cak Imin cenderung mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Oleh karenanya, ia mengajak semua partai politik, elemen masyarakat, dan elemen bangsa untuk tetap berkomitmen mendukung dan membantu pemerintahan saat ini.
"Pembangunan membutuhkan situasi kondusif. Karena itu, PKB mengajak seluruh partai politik, elemen masyarakat dan elemen bangsa tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menuntaskannya sampai 2019," kata Muhaimin Iskandar, melalui keterangan tertulis, Minggu (14/5/2017), dikutip dari KOMPAS.com.

Belajar dari Gus Dur
Cak Imin juga meminta kepada semua pihak untuk belajar dari pemerintahan era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Saat itu, menurut Cak Imin, ada pihak-pihak yang sengaja menjalankan agenda untuk mengganggu Gus Dur dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Pelajaran masa lalu harus kita ingat, ketika pemerintah diberhentikan di tengah jalan seperti pada masa Presiden Gus Dur. Hal ini yang harus dihindari," kata Cak Imin.
“Tidak ada kata lain, partai politik harus bersatu mendukung Presiden Jokowi untuk menyelesaikan dan menuntaskan pembangunan nasional hingga tahun 2019," ujarnya. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)