Serangan Teroris Siber
Ulasan Lengkap Soal Fakta Serangan Ransomware yang Bisa Rugikan hingga Jutaan Rupiah
Lantas, apa sebenarnya penyebab hingga bagaimana cara mencegah perangkat komputer terjangkit virus ini?
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Tinwarotul Fatonah
Microsoft menyatakan kritik yang ditujukan pada pemerintah Amerika Serikat dalam menangani informasi tentang kecacatan sistem komputer.
"Kami telah melihat kerentanan yang disimpan CIA (badan intelijen AS) muncul di WikiLeaks dan kini (informasi) kerentanan itu dicuri dari NSA (badan intelijen AS) dan berdampak pada pelanggan di seluruh dunia. Jika skenarionya disamakan dengan senjata konvensional, ini sama saja rudal-rudal Tomahawk milik AS dicuri," sebut Microsoft.
"Pemerintah-pemerintah di seluruh dunia harus memperlakukan serangan ini sebagai seruan bangun tidur," tambahnya.
2. Bukan virus sembarangan
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informati Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan serangan ransomeware WannaCry sebagai bentuk "terorisme cyber".
Hal ini berkaitan dengan ditemukannya virus tersebut dalam sistem rumah sakit.
Lebih lanjut, WannaCry sebenarnya tidak menyasar rumah sakit.
Hanya saja, virus itu menyebar secara acak hingga disebut sebagai 'program jahat yang tak pandang bulu'.
RS Dharmais dan RS Harapan Kita Diserang Virus Komputer? Ini Fakta dan Upaya Penanganannya
Sebagaimanan dikutip dari Kompas.com, sifat WannaCry yang tak pandang bulu sebaiknya jangan diremehkan.
Komputer yang menggunakan OS Windows lawas bisa terjangkit dan menjangkiti komputer lainnya dalam waktu relatif singkat.
Jika sudah terjangkit, data dalam komputer tak bisa lagi diakses kecuali pengguna memberi uang tebusan pada pembuat WannaCry senilai Rp 4 juta.
Tebusan itu dibayar dalam bentuk uang virtual Bitcoin.
3. Sistem Operasi yang rawan terserang ransomware
Program jahat ransomware memanfaatkan celah keamanan di sistem operasi Windows buatan Microsoft.