Anies-Sandi Menang Elektabilitas Prabowo Meningkat, Bagaimana dengan Jokowi?
Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta tidak terlepas dari sosok Prabowo Subianto
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Kemenangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta tidak terlepas dari sosok Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
Beriringan, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu ikut melejit.
• Kasus Novel Baswedan Dinilai Mirip Wartawan Udin
Hal tersebut disampaikan, Direktur eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman.

Diungkapkannya, terpilihnya Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 secara langsung mendongkrak popularitas dan elektabilitas Prabowo Subianto.
• Olga Syahputra Hadir di Mimpi Ayahnya, Tanya Raffi Ahmad dan Ayu Ting Ting Soal Hal Ini
Sehingga menurutnya, Prabowo berada dalam posisi ideal apabila memutuskan untuk berpartisipasi sebagai Calon Presiden dalam Pemilihan Umum Presiden tahun 2019 mendatang.
"Prabowo dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menghadirkan kepemimpinan yang kuat dan mampu menyatukan semua kalangan," ungkapnya.

Berbeda dengan Prabowo, penurunan elektabilitas Jokowi dalam survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka kepada sebanyak 1130 responden dengan metode multistage random sampling itu lantaran meningkatnya ketidakpuasan masyarakat atas sejumlah berbagai kebijakan yang dianggap tidak memihak kepada rakyat.
• Tiga Alasan Penangguhan Penahanan Ahok Bisa Dikabulkan Yang Penting Tidak Lari
Kebijakan tersebut di antaranya, kenaikan tarif dasar listrik, pencabutan subsidi dan stabilitas keamanan yang terganggu.
Selain itu, kekuatan hukum yang dianggap semakin melemah, khususnya terkait sejumlah kasus mencolok seperti kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama hingga peristiwa lainnya.

"Banyak kebijakan yang dianggap tidak pro rakyat dan kekuatan hukum yang semakin lemah selama rezim Jokowi. Sementara itu Prabowo dianggap sebagai sosok yang mampu membalikan keadaan," jelasnya. (Warta Kota / Dwi Rizki)