Breaking News:

5 Fakta Soal 'Salju' di Jalanan Jakarta, Ada Pernyataan Ahok yang Bikin Heboh!

Berikut fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi dengan tragedi hujan 'salju' di Jakarta, tak seperti yang kamu bayangkan.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Tinwarotul Fatonah
Otomotifnet/Istimewa/TribunWow.com
Kolase - Penampakan jalanan Jakarta yang dipenuhi busa mirip salju, Sabtu (6/5/2017). Peristiwa yang jadi perbincangan di dunia maya itu ternyata disebabkan oleh cairan mirip sabun milik PT MRT Jakarta yang tercecer. 

TRIBUNWOW.COM - Sabtu (6/5/2017) kemarin, media sosial dihebohkan dengan kabar turunnya salju dari langit Jakarta.

Pasalnya, sebuah video yang viral di jejaring sosial memperlihatkan kawasan di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat tertutup cairan putih dan berbusa mirip bunga es.



Netizen dihebohkan dengan busa yang tampak seperti salju di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (6/5/2017).
Netizen dihebohkan dengan busa yang tampak seperti salju di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (6/5/2017). (Dok. Twitter @infobencana)

Menanggapi hal ini, Kapus Informasi BMKG, Hary Tirto sudah menyatakan hal itu adalah kabar bohong.

"Fenomena salju biasa terjadi di daerah subtropis dan kutub, jadi tidak benar berita yg beredar tersebut," ujar Hary Tirto Djatmiko, sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Detik-detik Kota Bandung Dilanda Angin Kencang dan Hujan Salju

Lantas, apa sebenarnya zat yang membuat geger itu? Dan apakah zat tersebut berbahaya?

Dihimpun TribunWow.com, berikut fakta-faktanya:

1. Berasal dari cairan pelicin

Membuat heboh masyarakat, zat yang sempat dikira salju itu rupanya berasal dari busa cairan sejenis sabun.

Sabun tersebut berfungsi untuk melunakkan tanah selama proses pengeboran terowongan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar.

"Ini adalah material sisa yang masih tersimpan di lokasi proyek MRT di Patung Pemuda meskipun kegiatan pengeboran terowongan sudah selesai seluruhnya pada 23 Februari 2017," kata William melalui keterangan tertulisnya, Sabtu malam, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

2. Kronologi munculnya busa 'salju'

Dikatakan William, seorang pekerja dari kontraktor yang mengerjakan proyek MRT membuka tangki sekitar pukul 16.30 WIB.

Pekerja tersebut menggunakan cairan untuk membersihkan peralatan kontraktor yang ada di lokasi proyek di Patung Pemuda.

Sayangnya, pekerja tersebut lupa menutup kembali tangki penyimpanan cairan hingga hujan turun.

Air hujan membawa cairan tersebut ke luar tangki hingga tersebar ke jalanan ibu kota.

"Kemudian hujan turun sekitar jam 17.00 WIB dan cairan tersebut terbawa air dan menimbulkan busa sepanjang 200 meter sampai sekitar Ratu Plaza," kata William.

Lebih lanjut, William menyatakan pihaknya segera membersihkan busa yang bertebaran di jalan tak lama setelah insiden terjadi.

"Kejadian melimpasnya cairan yang menimbulkan busa pada kawasan Ratu Plaza sore tadi terjadi pada jam 17.10, dan pada jam 18.00 seluruh busa cairan telah dibersihkan. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi," kata William.

Ngeri Tapi Indah, Letusan Gunung Api Berselimut Salju Ini Justru Jadi Tontonan Warga Italia

3. Kandungan dalam cairan

William pun menerangkan cairan yang mengalir ke jalanan ibu kota bukanlah zat yang berbahaya.

Ia mengaku sudah mengecek dan memegang cairan itu dan sama sekali tidak memberikan dampak negatif.

Tangki kosong yang tadinya berisi cairan tersebut sudah dikeluarkan dari lokasi proyek.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakkan Hukum Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Mudarisin mengatakan telah mengambil sampel busa mirip salju tersebut untuk di uji laboratorium.

"Hari ini diuji labnya. Kami mengidentifikasi sebetulnya materi itu mengandung apa, apakah mengandung surfaktan atau tidak," ujar Mudarisin saat dihubungi Kompas.com.

Surfaktan merupakan bahan aktif detergen.

Dijelaskan Mudarisin, secara umum Surfaktan mengandung fosfat yang menyebabkan eutrofikasi di lingkungan.

Dilansir dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), lipi.go.id, eutrofikasi merupakan proses pengayaan nutrisi dan bahan organik dalam air atau pencemaran air yang disebabkan munculnya nutrisi yang berlebihan ke dalam ekosistem perairan.

Proses pemeriksaan cairan ini diperkirakan memakan waktu sekitar 10 hari.

"Kami belum tahu komposisinya apa, makanya kami belum bisa menyampaikan bahayanya apa," kata Mudarisin.

Ternyata Ini Penyebab dan Tanda Terjadinya Fenomena Langka Hujan Es Guyur Jakarta

Suasana Jalan Sukasari 2 Bandung saat hujan es turun, Rabu (19/4/2017). Hujan es yang menyerupai salju ini menggegerkan warga sekitar.
Suasana Jalan Sukasari 2 Bandung saat hujan es turun, Rabu (19/4/2017). Hujan es yang menyerupai salju ini menggegerkan warga sekitar. (Dok Indra Yudistira)

4. Bukan berasal dari pipa PGN

Beberapa kemungkinan bisa muncul terkait penyebab insiden meluapnya busa 'salju' ke jalanan Jakarta Sabtu lalu.

Salah satu yang patut diduga menjadi penyebabnya adalah busa tersebut berasal dari busa tifol sisa penyemprotan pipa Perusahaan Gas Negara (PGN).

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

"Buih busa tifol sisa penyemprotan pipa dari PGN itu, meluap dari saluran di dekat jalur lambat di Jalan Sudirman," katanya Sabtu (6/5/2017) malam lewat pesan singkat, dikutip dari Tribunnews.

"Karena busa bercampur air hujan sehingga menambah banyak buih di jalanan yang tampak seperti salju," kata Sutopo.

Menanggapi hal ini, pihak PGN sudah memastikan hal tersebut bukan berasal dari kebocoran pipa gas miliknya.

"Kami turunkan tim untuk menyusuri dan melalukan pengecekan pipa gas kami, petugas tidak menemukan adanya kebocoran, semua pipa gas kami aman dan mengalir normal," jelas Sales Area Head Jakarta, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), Sabaruddin, Minggu (7/5/2017).

Perhatikan Captionnya! Ada Makna di Balik Balon Merah-Putih Ahok

bandung dilanda hujan es hujan salju
bandung dilanda hujan es hujan salju (Instagram)

5. Tanggapan Ahok

Menanggapi hal ini, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan insiden ini lantaran oknum pegawai PT MRT yang ceroboh.

"Itu kasus MRT yang ceroboh. Jadi ada busa sabun untuk semacam pelembut tanah untuk pengeboran, itu rupanya juga sabun yang baik. Jadi ada oknum yang nyuci sesuatu. Dan dia lupa tutup krannya," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (8/5/2017).

Ahok pun mengatakan bahwa zat yang tersebar di jalanan ibu kota itu tak berbahaya.

"Nggak ada bahayanya. Itu sudah dihitung untuk dipakai masuk ke tanah," kata Ahok.

Meski begitu, mantan Bupati Bangka Belitung itu juga menyoroti tentang kehebohan yang ditimbulkan akibat fenomena ini.

Pasalnya, di media sosial video yang merekam penampakan busa mirip salju itu menjadi pusat perhatian.

"Tapi orang jadi kaget kan. Ada yang bilang itu mukzijat Tuhan, apalah inilah. Tapi bagus juga di video kayak salju," kata Ahok lalu tertawa. (TribunWow.com/Dhika Intan)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AhokBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)William Sabandar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved