Breaking News:

Alasan Mengejutkan Kaburnya Tahanan Rutan Sialang Bungkuk serta Tuntutannya Kepada Kapolda Riau

Aksi tak terduga sempat dilakukan oleh para tahanan yang masih ada di dalam rutan sehingga situasi keributan pun kembali di dalam rutan.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
IST
Rutan Sialang Bungkung 

TRIBUNWOW.COM - Ratusan tahanan Rutan Kelas 2B Pekanbaru, Sialang Bungkuk, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru kabur melarikan diri, Jumat (5/5/2017).

Tak hanya itu, aksi pelemparan pun dilakukan oleh para tahanan yang masih ada di dalam rutan sehingga situasi keributan pun kembali di dalam rutan.

Astaga! Inilah Sanksi yang Mengancam Para Napi yang Kabur dari Rutan Pekanbaru!

Dari keterangan tahanan yang masih ada di dalam rutan, akar permasalahan ini adalah karena penghuni rutan sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari petugas rutan yang sering melakukan pemukulan terhadap seorang tahanan.

Tahanan itu diperlakukan secara tidak manusiawi sehingga menimbulkan kemarahan secara spontan dari para penghuni tahanan lainnya yang akhirnya mengakibatkan terjadinya pengerusakan fasilitas rutan dan juga ada usaha untuk merusak pintu samping rutan.

Ratusan Tahanan Rutan Sialang Bungkuk Kabur, Begini Kronologi hingga Detik-detik Penangkapannya

Berdasarkan rilis kepolisian yang didapat oleh tim TribunWow.com, ada 7 poin akar permasalahan peristiwa kaburnya para tahanan Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru ini.

1. Adanya pungli terhadap tahanan
2. Narapidana tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
3. Terjadi penganiayaan terhadap tahanan.
4. Fasilitas kesehatan yang kurang.
5. Waktu kesempatan beribadah yang dibatasi.
6. Jam besuk dibatasi apabila ditambah harus membayar.
7. Perlakuan petugas rutan yang tidak punya etika.

Melansir dari Tribun Pekanbaru, aparat kepolisian yang berjaga-jaga di luar rutan pada saat kejadian, sempat tidak bisa masuk ke dalam rutan.

Hal ini dikarenakan resistensi para tahanan terhadap aparat kepolisian, bahkan mereka tidak mau berbicara dengan petugas rutan.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara usai masuk dalam rutan, Jumat (5/5/2017).

Sejumlah personil TNI melakukan negosiasi dengan ribuan tahanan. Para tahanan ini menyebutkan tujuh poin permasalahan tersebut.

Kapolda mengatakan, bahwa hendaknya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkum HAM) Provinsi Riau mengakomodir tuntutan para tahanan tersebut.

"Harapan saya, supaya diakomodir lah tuntutan mereka. Mana yang masuk akal diakomodirlah. Misalnya kalau pindah blok jangan ada kutipan, itu kan normatif. Kalau masalah makanan, itu saya nggak tahu standarnya, tapi tuntutan mereka supaya lebih manusiawi. Kemudian air jangan dibatasi," papar Kapolda.

Dia juga mengungkapkan tuntutan para tahanan mengenai hak beribadah shalat lima waktu di masjid. Selama ini mereka mengaku kesulitan salat Magrib dan Isya di masjid Rutan.

Kapolda mengungkapkan, keinganan para tahanan untuk shalat lima waktu dilakukan di masjid, tetapi pada pukul lima sore sudah dijadwalkan bahwa para tahanan sudah harus masuk blok masing-masing.

Ia mengungkapkan, hanya shalat Dzuhur dan Ashar yang boleh dilakukan di masjid.

Oleh karena itu, Kapolda mendorong Kanwil Kemenkum HAM Riau untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

Untuk permasalahan dugaan pungli yang dilakukan oknum petugas rutan, Kapolda pun menegaskan bahwa permasalahan ini harus segera diselesaikan secara internal sebelum pihak kepolisian bertindak.
Kan di internal ada inspektorat, ada penegakkan disiplin, Saya masih menghargai itu," kata dia.

Kapolda memperoleh informasi pungli juga terjadi saat narapidana mengurus cuti bersyarat (CB).

"Cuti bersyarat itu dimintai uang. Pihak internal bilang tidak ada itu, tetapi narapidana katakan ada. Berarti kan ada yang salah di sini,” kata dia.

Kapolda berharap bahwa nantinya ada perbaikan, ia juga sudah menyampaikan permasalahan-permasalahan ini langsung kepada Kepala Kanwil Kemenkum HAM, Riau, Ferdinan Siagian untuk menyelesaikan masalah ini.

Menanggapi hal itu, Ferdinan Siagian berjanji akan menindak oknum yan terbukti melakukan pungli kepada tahanan. Ia akan segera mengelar evaluasi pada hari ini, Sabtu (6/5/2017).

Ferdinan mengemukakan, selama ini pihaknya melakukan pemantauan terhadap seluruh rutan dan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Riau. Ia mengklaim tidak pernah melihat aktivita pungli dilakukan oleh anak buahnya. Dia juga tidak pernah menerima laporan pungli dari bawahannya.

"Setelah kejadian ini, kita akan periksa,” tandasnya.

Ferdinan mengungkapkan, penghuni Rutan Sialang Bungkuk sudah melebihi kapasitas (over capacity). Dari daya tampung normal 391 tahanan, saat ini penghuninya mencapai 1.800 orang lebih. Satu sel seharusnya diisi maksimal 15 tahanan, tetapi malah sesak dengan 30 orang lebih.

Selain Kapolda dan Kepala Kanwil Kemenkum HAM Riau, Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima Brigjen TNI Abdul Karim ikut datang ke Rutan Sialang Bungkuk. Ia langsung memantau proses pengamanan Rutan oleh personil TNI.

Danrem masuk ke dalam Rutan menyaksikan dialog dan negosiasi dengan para tahanan. Ini karena para tahanan hanya mau menerima TNI, bukan kepolisian ataupun petugas Rutan.

“Kita juga mengerahkan anggota untuk patroli, membantu kepolisian dan Kanwil Kemenkum HAM menangkap kembali tahanan yang kabur,” kata dia. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rutan Sialang BungkukPekanbaruRiauTNI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved