Terungkap! Alasan Miris Para Buruh Bakar Karangan Bunga Ahok
Seorang anggota organisasi buruh membeberkan alasan terjadinya pembakaran karangan bunga, ternyata ungkapannya mengejutkan.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Pembakaran karangan bunga untuk pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat akhirnya terungkap.
Sebelumnya, diketahui ada insiden pembakaran karangan bunga oleh para buruh pada saat memperingati May Day di depan Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin(1/5/2017).
Melansir Tribunnews.com, pembakaran tersebut dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) DKI Jakarta.
• Terpopuler! Tulisan Menohok Sindir Anies Sandi hingga Fadli Zon Dalang Pembakaran Bunga Ahok
Hal ini diungkapkan oleh Sekjen FSP LEM SPSI DKI Jakarta, Idrus.
Ia juga menjelaskan latar belakang terjadinya aksi pembakaran tersebut adalah spontanitas dari para anggotanya, Selasa (2/5/2017).
Ternyata, alasan terjadinya pembakaran karangan bunga ini cukup mengejutkan.
Aksi tersebut merupakan wujud puncak kekesalan para buruh kepada Ahok, terutama untuk para buruh yang bernaung di FSP LEM SPSI DKI Jakarta.

Mereka kebanyakan bekerja di perusahaan-perusahaan otomotif di Jakarta.
Yang membuat para buruh ini kesal adalah gaji UMP mereka yang berada di bawah kota penyangga seperti Bekasi dan Karawang.
Mereka juga merasa bahwa aspirasi mereka tidak didengarkan oleh Ahok.
• Mengejutkan! Begini Tanggapan Berbeda Ahok dan Djarot soal Karangan Bunga yang Dibakar Buruh
Pasalnya, pada tahun 2016 mereka sempat minta bertemu dengan Ahok, tapi Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak mau, pada saat sebelum ada Plt juga tidak mau.
Yang disayangkan Idrus dan rekan-rekan buruhnya, Ahok yang selalu menyampaik soal kesejahteraan rakyat Jakarta.
Seperti Ahok yang memberikan rusun kepada warga terdampak penggusuran, subsidi daging bagi pemegang KJP, atau jaminan pendidikan hingga bangku kuliah.
• Habis Karangan Bunga Terbitlah Pohon Berpantun, Ada Saja Cinta untuk Ahok!
Namun para buruh belum merasa mendapakan perhatian yang serupa dari Ahok.
Idrus juga mengatakan, para buruh dikenakan pajak, namun Ahok terlihat lebih membantu orang susah yang berasal daerah lain bahkan menganggur tapi diberi rumah susun.
Ia juga mengungkapkan kesedihannya karena pekerja yang pajaknya langsung dipotong oleh pemda malah tidak diperhatikan.
Idrus merasa bahwa para buruh perlu menuntut keadilan.
• 5 Fakta Terkait Karangan Bunga Ahok Dibakar, Nomor 3 Akhirnya Terkuak!
Kekecewaan luar biasa kepada Ahok itulah yang melatar belakangi para buruh untuk melakukan aksi pembakaran karangan bunga pada saat memperingati May Day di depan Balai Kota.
Namun, Idrus juga sudah merasa masalah pembakaran tersebut sudah selesai, karena dirinya sudah langsung meminta maaf kepada Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto dan Kasatpol PP Jupan Royter.

Alasan mengapa polisi tidak amankan massa buruh pembakar karangan bunga Ahok dan Djarot
Publik sempat menanyakan, mengapa tidak ada tindakan dari pihak berwenang yang menjaga demo peringatan May Day ini saat pembakaran karangan bunga terjadi.
Melansir dari Warta Kota, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono yang ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/5/2017) pun angkat bicara.
Ia mengatakan, adanya faktor psikologis yang melatar belakangi sejumlah massa aksi May Day membakar karangan bunga untuk Ahok dan Djarot tersebut.
• Aksi 1000 Lilin: Wujud Kekecewaan Pendukung Ahok Kepada Buruh yang Bakar Karangan Bunga
Menurutnya, tidak ada pengamanan polisi dalam peristiwa ini dikarenakan tidak ada pihak yang terprovokasi.
"Kami sudah koordinasi bagaimana kegiatan ini tidak sampai anarkis. Ternyata yang lain tidak terpancing juga ya," ujar Argo.
Buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM PSI) DKI Jakarta berada di area Balai Kota ketika aksi pembakaran itu berlangsung. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)