Pro-Kontra 'Kartu Jakarta Jomblo' Anies-Sandi, Mahasiswa: Jodoh Kan Nggak Bisa Difasilitasi
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sudah menyiapkan program khusus untuk para lajang di Jakarta.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sudah menyiapkan program khusus untuk para lajang di Jakarta.
Program tersebut adalah "Kartu Jakarta Jomblo (KJJ)".
Kartu tersebut digunakan untuk memfasilitasi pertemuan para jomblowan-jomblowati di Jakarta.
"KJJ itu betul. KJJ itu yang kemarin menjadi salah satu agar suasana lebih teduh mendekati Pilkada," ujar Sandi di Is Plaza, Jakarta Timur, Minggu (30/4/2017), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Kicauan Ahmad Dhani Kritik Kenaikan Tarif Listrik Berujung Hinaan
Dalam penerapannya, kartu ini bakal berlaku dalam tempo singkat yakni enam bulan saja.

"Itu kami rencananya luncurkan tapi enggak boleh lama, hanya boleh 6 bulan karena mestinya yang pegang KJJ itu menjadi ajang silaturahim, ajang taaruf aja," kata Sandi.
Nantinya, KJJ juga akan diintegrasikan dengan program Anies-Sandi lainnya termasuk program kewirausahaan dan kepemilikan hunian murah dengan DP nol persen.
Bikin Nangis! Gadis Manis 10 Tahun Idap Kanker Mulut, Dokter: Ini Lebih dari Ganas
Sementara berbagai kegiatan penunjang pelaksanaan program ini bakal dipusatkan di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) atau ruang publik lain.
Tentunya, program KJJ tersebut tak terlepas dari pro dan kontra.
Berkaitan dengan hal ini, sejumlah mahasiswa di Jakarta pun angkat bicara.
Seorang mahasiswa di Jakarta bernama Fuad (20) menilai KJJ merupakan program yang menarik.

"Soalnya jadi kayak tempat, fasilitasnya makin ditempatin gitu sama orang-orang jomblo," ujar Fuad, kepada Kompas.com, saat ditemui di Semanggi, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Sementara Samuel (19) yang juga berstatus sebagai mahasiswa menyatakan dirinya sempat mengira KJJ adalah program yang tidak ada kelanjutannya.