Dianggap Belum Berhasil Atasi Kebocoran, Sandiaga Kritik Penerapan Parkir Meter di Jakarta
Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memberikan komentarnya terkait parkir meter yang diterapkan di Jakarta.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
Bagi Sandi, keberadaan juru parkir sama seperti halnya ojek yang merupakan kearifan lokal dan tidak akan pernah bisa dihilangkan di tengah masyarakat.
Karena itulah, kini muncul ojek yang berbasis aplikasi, yang bagi Sandi juga bisa diterapkan terhadap sistem perparkiran.
"Enggak akan kebayang kalau di Amerika ada jukir. Tapi kalau di Indonesia ada jukir. Di Amerika ada parkir meter yang sangat sukses dan berjalan baik, tapi di sini dari laporan teman-teman tidak berjalan. Salah satunya adalah karena enggak merangkul kearifan lokal kita," ujar Sandi.
Namun, Sandi belum memastikan apakah nantinya akan mengubah sistem perparkiran.
Karena hal tersebut membutuhkan kajian untuk bisa direalisasikan.
Parkir meter dicabut dari RPTRA Kalijodo
Sebelumnya telah diberitakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama memberi tanggapan keras atas adanya juru parkir liar yang ada di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo.
Ia akan menindak oknum preman yang menguasai parkir di RPTRA Kalijodo.
"Masalahnya mereka kurang ajar saja, preman, dia pikir saya sudah enggak bisa tindak dia. Makanya saya mau minta kepolisian tindak," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (25/4/2017), dikutip dari Tribunnews.com.
Ahok mengaku tidak mengetahui oknum yang menguasai parkir liar tersebut.
Namun, Ahok langsung meminta kepada kepolisian untuk menindak tegas para juru parkir liar yang ada di RPTRA Kalijodo.
Ahok juga memberi instruksi kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk segera memasang gate parkir di kawasan tersebut.
Gate itu akan dipasang untuk mengganti parkir meter yang pemanfaatannya kurang optimal.
Parkir gate ini akan memudahkan pengawasan kendaraan yang diparkir.
"Jadi pengamanan lebih gampang," ujar Ahok.
Diketahui sebelumnya, lima alat parkir meter dipasang saat peresmian RPTRA Kalijodo pada 22 Februari 2017.
Namun, kini alat parkir tersebut akan dicabut karena warga tidak membayar parkir dengan menempelkan kartu uang elektronik mereka di alat parkir meter. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)