Breaking News:

Jadi Tolok Ukur, Begini Dampak Hasil Hitung Cepat Pilgub Jakarta Pada Eksistensi PDI-P dan Gerindra

Kemenangan Anies dan Sandi di pilkada Jakarta tahun ini tentunya berdampak baik pada nama Partai Gerindra, yang mengusung keduanya.

Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Wulan Kurnia Putri
KOLASE / Kompas.com/Kurnia Sari Aziza/KOMPAS IMAGES
Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno 

TRIBUNWOW.COM - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta telah usai.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mengumumkan hasil dari pemungutan suara pada 5 Mei 2017 mendatang.

Hasil sementara sudah terlihat berdasarkan perhitungan cepat beberapa lembaga.

Kemenangan Anies dan Sandi di pilkada Jakarta tahun ini tentunya berdampak baik pada nama Partai Gerindra, yang mengusung keduanya.

Tak cuma itu, kemenangan Anies dan Sandi rupanya dijadikan tolok ukur bagi Gerindra untuk menjagokan Prabowo Subianto dalam bursa pemilihan presiden 2019 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum Gerindra, yang juga Wakil DPR RI, Fadli Zon.

"Ya, Insya Allah lah. Masyarakat dan kami mengharapkan Pak Prabowo sehat dan bisa maju untuk Pemilu 2019 karena saya kira kalau beliau terpilih ini akan membawa Indonesia lebih kuat dan terhormat," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/4/2017), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Sayangnya, hingga saat ini Prabowo belum secara gamblang memberikan kepastian soal pencalonan dirinya menjadi presiden.

"Memang belum, tapi pokoknya Pak Prabowo, kami, kader Gerindra, berharap maju, tapi emang beliau belum jawab," kata Fadli.

Meski begitu, mantan perwira TNI ini sempat mengisyaratkan pencalonannya pada pilpres 2019 mendatang.

"Saudara-saudara, kalau kalian ingin saya jadi presiden 2019, Anies-Sandi gubernur DKI, betul? Di 2019, kalian harus kerja keras, kalian juga harus kerja keras di Februari 2017, jangan di sini teriak-teriak," kata Prabowo.

Di sisi lain, kekalahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Sandiga Uno harusnya menjadi momentum bagi PDI-P untuk melakukan evaluasi.

Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Airlangga, Airlangga Pribadi.

“Kekalahan ini menunjukkan semacam penurunan dukungan dari publik terhadap PDI Perjuangan atau rezim sekarang,” kata Airlangga saat dihubungi, Kamis (20/4/2017).

Terlebih lagi, Ahok-Djarot bukanlah satu-satunya pasangan jagoan PDI-P yang gagal dalam pilkada tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)Anies BaswedanSandiaga Uno
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved