Makin Panas! Setelah Anies Baswedan, Kini Relawan Ahok-Djarot Ketahuan Bagi Sembako Jelang Pilkada

TRIBUNWOW.COM - Isu pembagian sembako secara gratis pada warga Jakarta menyeruak.

Terlebih lagi, kabar ini berkembang menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta putaran dua, Rabu (19/4/2017) besok.

Beberapa waktu lalu, pasukan khusus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok - Djarot Saiful Hidayat, Brigade Beringin, mendapat rekaman video.

Masa Kampanye Berakhir, Begini Keseharian Ahok dan Anies

Dalam rekaman tersebut tampak Anies Baswedan tengah membagikan sembako di Jakarta Pusat, Minggu (16/4/2017).

Dalam rekaman tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini terlihat tampil dalam balutan kemeja putih serta celana cokelat muda.

Ahok Bikin Prediksi Kondisi Saham Jika Cagub Nomor Urut 3 Menang, Wow Seperti Apa Ya?

Ketua Brigade Beringin, Avner Raweyai pun menyesalkan adanya peristiwa ini.

Tak cuma itu, ia juga mendesak Panwaslu serta KPU DKI Jakarta untuk menindak kasus tersebut.

"Saya khawatir apa yang dilakukan Paslon nomor 3 ini jadi pemicu atau biang keladi gerakan politik sembako dan uang bagi yang lain. Menyedihkan," tutur Avner Raweyai.

"Kalo benar, segera umumkan diskualifikasi terhadap Paslon nomor 3," tambahnya.

Berkaitan dengan isu ini, pasangan Anies Baswedan dalam bursa pemilihan kepala daerah, Sandiaga Uno, menyangkal tuduhan yang diberikan pada Anies.

Ia mengatakan, rekaman tersebut merupakan video kegiatan pasar murah yang dilaksanakan Desember 2016 lalu.

"Kami hadir sebagai undangan, kegiatannya bulan Desember," kata Sandi saat ditemui di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017), dikutip dari Tribunnews.

Sandi menerangkan, saat itu Anies menghadiri kegiatan yang berisi penjelasan tentang pentingnya penyederhanaan rantai distribusi untuk menurunkan harga sembako di Jakarta.

"Sehingga sembako yang harga-harganya mahal karena kebijakan pemprov yang tidak bersahabat sama pengadaan sembako dengan harga terjangkau itu bisa tersolusikan," ujar Sandi.

Tak cuma pasangan calon nomor urut tiga, isu pembagian sembako gratis juga menimpa Ahok dan Djarot.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Timur, Sakhroji menyatakan pihaknya telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum relawan.

Mereka diduga memberikan sembako saat masa tenang kampanye berlangsung.

Relawan tersebut diduga berasal dari pasangan nomor urut dua, Ahok dan Djarot.

Tak hanya menangkap tangan, pihak Panwaslu juga mengamankan bukti berupa paket sembako yang akan dibagikan ke warga.

"Panwaskota dan jajaran pengawas di bawahnya telah melakukan tangkap tangan terhadap oknum relawan yang diduga terindikasi sebagai relawan paslon 2 berupa paket sembako yang akan dibagikan kepada warga DKI Jakarta pada masa tenang kampanye" ujar Sakhroji saat dikonfirmasi, Selasa (18/4).

Lebih lanjut, lokasi yang dijadikan tempat pembagian sembako antara lain, di wilayah Ciracas pada tanggal 16 April 2017.

Lalu, di hari yang sama terjadi pada pukul 23.30 WIB, di wilayah Cakung ditemukan dan diamankan berupa 169 karung sembako atau sekitar 845 paket yang berisi beras, minyak goreng dan gula pasir.

"Sekitar Duren Sawit juga ada info pembagian tetapi setelah kita kejar ternyata sudah membubarkan diri dan barang buktinya sudah tidak ada," ujar Sakhroji.

Pelanggaran pemilu

Ketua Panwaslu Jakarta Selatan Ahmad Ari Masyhuri mengatakan, penyelenggaraan pasar murah oleh tim sukses pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta termasuk dalam pelanggaran pemilu.

Hal itu sesuai dengan Peraturan KPU No 12 Tahun 2016.

"Di dalam Peraturan KPU No 12 Tahun 2016 dikatakan bahwa bazar murah itu adalah bagian dari kampanye jika yang melakukannya adalah tim paslon," ujar Ari di Kantor Panwaslu Jakarta Selatan, Senin (17/4/2017).

Pelaksanaan bazar sembako ini disejajarkan dengan politik uang.

Ari menambahkan, politik uang tersebut tidak dinilai dari harga barang, melainkan niat untuk mengarahkan orang memilih salah satu pasangan calon.

"Bukan dilihat harganya, tapi ketika melakukan itu tidak boleh mengajak, apalagi mengintimidasi," ujar Ari. (Tribunwow.com/Dhika Intan)