Aiptu Sunaryanto Bekuk Perampok di Angkot, Ternyata Begini Kondisinya Saat Pendidikan Menembak

TRIBUNWOW.COM - Aiptu Sunaryanto, seorang anggota kepolisian satuan lalu lintas Polres Metro Jakarta Timur mendadak popular lantaran aksinya melumpuhkan seorang perampok bersenjata.

Banyak orang yang ingin berfoto dengan Aiptu Sunaryanto, setelah ia menerima penghargaan dari Plt Gubernut DKI Jakarta, Soni Sumarsono di Balaikota, Kamis (13/4/2017).

Gara-Gara Gugatan Ini, Anies-Sandi Keluarkan Kartu Baru yang Bikin Jomblo Happy

Diketahui sebelumnya, Aiptu Sunaryanto berhasil membekuk perampok yang menyandera seorang wanita dan balita di dalam angkot T25.

Perampok tersebut mengalungkan pisau di leher korban sambil mengancam dan meminta barang berharga milik korban.

Aiptu Sunaryanto yang kebetulan lewat di sekitar lokasi kejadian lantas berupaya untuk menyelamatkan korban.

Ia mencoba mengajak bernegosiasi perampok tersebut untuk melepaskan sandera.

Kisah Sedih Jupe dari Tatapan Mata yang Kosong hingga Tak Bisa Kenali Orang

Sesaat ketika perampok lengah, Aiptu Sunaryanto langsung menembakkan timah panas ke lengan perampok tersebut.

Tembakan tersebut dinilai sangat beresiko tinggi, karena jika salah perhitungan, tembakan bisa saja mengenai sandera.

Atas prestasinya tersebut, Aiptu mendapat beragam penghargaan dari berbagai pihak.

Sering kena sanksi saat latihan menembak

Namun ternyata, nilai latihan menembak Aiptu Sunaryanto di SPN Batua tahun 1994-1995, mungkin akan membuat anda tercengang.

Teman Aiptu Sunaryanto saat di SPN Batua, AKP Moh Wahyu, mengungkapkan bahwa Sunaryanto dikenal tidak cakap saat latihan menembak.

5 Foto Instagram Pertama Para Seleb Ini Bukti Bahwa Mereka Pernah Alay dan Cupu

"Padahal dulu Pak Sunaryanto itu nilai menembaknya tidak terlalu bagus juga, karena sering dapat sanksi dari pelatih saat latihan nembak," ungkap Moh Wahyu yang kini menjabat Kabag Humas Polres Jeneponto, ditemui di warkop Liwang, Jalan Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Kamis (13/4/2017), seperti dikutip dari WartaKota.com.

"Saya salut atas ketenangannya (Sunaryanto) menggunakan revolver yang cepat dan tepat mengenai sasaran lengan pelaku," puji mantan Kapolsek Batang itu.

• Kecelakaan Maut Minibus Tabrak Pikap Begini Kondisi Bayi yang Terlempar dari Jendela

Menurut Wahyu, menggunakan revolver itu tidak semudah menggunakan senjata jenis glock.

"Kalau revolver agak sedikit sulit, karena pertama kita harus tarik dulu pelatuk sebelum menarik pemicunya. Beda dengan glock, langsung saja tarik pemicunya," ujar Wahyu.

Memiliki nama panggilan unik

Aiptu Sunaryanto ternyata memiliki nama panggilan saat menjalani pendidikan di SPN Batua.

Ia dipanggil dengan nama 'Toet-toet' oleh teman-temannya di SPN Batua.

• Setelah 4 Tahun Berlalu, Begini Kondisi Makam Ustaz Jefri Al Buchori

Panggilan itu diberikan kepada Aiptu Sunaryanto lantaran ia gemar memakan roti gerobak yang dijajakan menggunakan pengeras suara toet-toet.

"Lucu orangnya itu (Sunaryanto), selain logat Betawi-nya yang kental, kalau dengar penjual roti toet-toet dia langsung loncat dari ranjangnya," ungkap Wahyu.

Penghargaan dari Pemprov DKI dan Polda Metro

Aksi kepahlawanan Aiptu ini diberi apresiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pelaksana Tugas (Plt) GUbernur DKI, Sumarsono memberikan piagam dan uang sebesar Rp 10 juta untuk Aiptu Sunaryanto.

• Sudah Bantai Satu Keluarga, Tersangka Andi Lala Ternyata Salah Kira

"Kami Pemprov DKI memberikan apresiasi terhadap polisi ini. Semoga bisa memberikan semangat dan piagam penghargaan sekaligus uang secukupnya, sekedar untuk ikatan batiniah saja. Enggak banyak Rp 10 juta," ujar Sumarsono di halaman Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017) seperti dikutip dari WartaKota.com.

"Karena keterpangggilan seorang aparat, di manapun ada kejadian itu harus, meskipun tidak bertugas sekalipun," tambah Sumarsono.

• Kabar Gembira! Mitra Kukar Datangkan Mantan Pemain Pemain Liverpool, Siapakah Dia?

Selain mendapat penghargaan dari Pemprov DKI, Sunaryanto juga mendapat penghargaan dari Polda Metro Jaya.

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan.

"Dengan perhitungan matang, yang bersangkutan dapat menyelamatkan rakyat kita dari ancaman kekerasan, yang tidak lain adalah nyawa taruhannya. Sekali lagi terimakasih," ujar Kapolda Polda Metro Jaya, Rabu (12/4/2017) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)