Breaking News:

Novel Baswedan Disiram Air Keras

Curhatan Istri Novel Baswedan Melihat Keterpurukan sang Suami, Ketegaran Berujung Cucuran Air Mata

Begini yang dirasakan istri Novel Baswedan, Rina Emilda, menyaksikan sang suami harus menanggung semua resiko pekerjaannya sebagai penyidik KPK.

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNNEWS.COM/Abdul Qodir
Emilda, istri Novel Baswedan. 

TRIBUNWOW.COM - Hati istri mana yang tak hancur melihat masalah yang kunjung menerpa suaminya.

Hal ini yang dirasakan istri Novel Baswedan, Rina Emilda, menyaksikan sang suami harus menanggung semua resiko pekerjaannya sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lagi santer dibicarakan adalah tragedi Novel disiram air keras usai menjalankan ibadah salat subuh, Selasa (11/4/2017) lalu.

Tak hanya tragedi itu saja, Novel juga sering mendapatkan teror, bahkan tak hanya dirinya keluarganya pun menjadi sasaran.

Teror lain juga berbentuk intimidasi, tabrak lari hingga dugaan kriminalisasi terhadapnya.

Deretan Teror hingga Hal Buruk yang Pernah Dialami Novel Baswedan Saat Tangani Kasus Korupsi

Perwira polisi kelahiran Semarang, 22 Juni 1977 itu sempat mengusut kasus besar di negeri ini seperti kasus Wisma Atlet, hakim konstitusi Akil Mochtar hingga kasus yang memaksanya berhadapan dengan instansinya sendiri, Polri.

Saat itu, KPK mengusut kasus dugaan korupsi simulator SIM yang ada pada instansi Polri.

Dalam kasus simulator SIM itu, Novel punya andil besar, hingga akhirnya melibatkan sejumlah petinggi Polri dalam kasus tersebut.

Tak hanya itu, baru-baru ini Novel juga membongkar kasus mega proyek e-KTP yang menyeret nama-nama tokoh besar Indonesia.

Apa yang terjadi pada sang suami, Rina Emilda berusaha tegar meski hatinya hancur berkeping-keping.

Sebelum Tragedi Air Keras, Novel Baswedan: Hidup Saya Ini Tambahan untuk Memberantas Korupsi

TribunWow.com melihat dua tanda ketegaran Rina saat melihat suaminya terpuruk.

Pada tahun 2015 lalu misalnya, saat suaminya tiba-tiba ditangkap polisi dengan tuduhan ikut terlibat dalam kasus 2004, saat dirinya menangani kasus pencurian sarang walet di Bengkulu.

Novel ditangkap karena diduga salah melalukan prosedur sehingga tersangka tewas.

Pun Rina dibantu putri Gus Dur, Alissa Wahid membuat petisi bertajuk "Bebaskan Novel Baswedan!".

Simak isi pertisi yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo dua tahun lalu.

"#BebaskanNovel #BebaskanSuamiSaya #SupportNovel

Novel Baswedan, suami saya, ditangkap pada tengah malam Jumat, 1 Mei 2015. Tepatnya sekitar jam 12 tengah malam, terdengar ketukan keras di pintu rumah kami.

Suami saya lalu ke luar mencari tahu apa yang terjadi. Saat kembali masuk, ia mengatakan bahwa sejumlah penyidik Bareskrim datang untuk melakukan penangkapan.

Saya tercengang. Saya belum bisa berkomunikasi dengannya hingga pagi hari. Teleponnya tidak aktif.

Anak-anak kami sudah tidur saat itu dan tidak tahu proses penangkapan. Saya hanya bisa pasrah kepada Allah SWT.

Suami saya dijemput paksa karena tidak hadir memenuhi surat panggilan Bareskrim sebelumnya.

Padahal ia tak hadir karena dilarang oleh pimpinan yaitu Ketua KPK. Ia dituduh terlibat kasus di tahun 2004 yang menurut banyak pihak kasus itu adalah rekayasa.

Lalu ketika hendak dibawa ke Bareskrim, Mas Novel meminta izin untuk mengganti salinan baju. Di saat ganti baju, petugas masuk dan berdiri menunggu Novel di depan kamar.

Dari pintu ruang tamu, petugas lainnya memberi aba-aba agar dipercepat. Dua puluh menit kemudian, mereka meninggalkan lokasi.

Novel meminta saya mengabari pimpinan KPK.

Sepeninggal polisi, Pak RT memberikan sebuah surat perintah penangkapan kepada saya.

Ketika itu saya merasa seharusnya diberikan di saat masih ada Novel.

Saya berharap suami saya agar dibebaskan. Saya percaya sepenuhnya apa yang selama ini ia kerjakan. Seluruhnya untuk bangsa dan negara.

Saya membuat petisi ini dibantu oleh Mbak Alissa Wahid. Saya berharap Bapak Presiden Jokowi, Bapak Kapolri Badrodin, dan Ketua KPK Bapak Ruki agar segera membebaskan suami saya dari segala tuduhan."

Terungkap! Jenis Cairan hingga Ciri-ciri Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Petisi itu pun mendapat dukungan lebih dari 21 ribu pendukung.

Ternyata tak hanya sekali Rina membuat hal demikian, ketika Novel tersandung masalah lagi.

Pun ia membuat petisi kembali meminta dukungan.

Petisi keduanya ia tulis pada Desember 2015 lalu, selang 7 bulan dari petisi pertamanya.

Begini isi petisi yang diberi judul "Bebaskan Novel Baswedan dan Hentikan Kasusnya."

"Saya ingat betul 7 bulan lalu ketika suami saya, Novel Baswedan, ditangkap di rumah tengah malam.

Penangkapan itu menurut saya tak sesuai etika dan membuat keluarga sedih dan bingung.

Ia ditahan atas sebuah kasus lebih dari 10 tahun yang lalu. Yang sebetulnya, perkara itupun sudah selesai, tapi muncul lagi ditengah-tengah kemelut cicak buaya.

Tapi berkat dukungan lebih dari 20 ribu orang melalui petisi yang saya buat, Novel dibebaskan dari tahanan.

Tapi beberapa waktu lalu Novel mendapat surat panggilan ke Bareskrim.

Saat itu Novel tak bisa hadir karena sedang beribadah. Kemudian surat kedua dikirim Selasa untuk pemanggilan hari ini (Kamis).

Pagi ini Novel datang memenuhi panggilan Bareskrim. Tapi saya begitu terkejut karena saya tiba-tiba ditelepon agar menyiapkan baju Novel.

Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Novel langsung diterbangkan ke Bengkulu. Apakah perlakuan seperti ini etis?

Rupanya kasus Novel akan dilimpahkan ke Kejaksaan Bengkulu. Sepertinya ini sudah direncanakan, tapi Novel baru tahu pagi ini saat dapat info setelah datang ke Bareskrim.

Meski belum jelas apakah Novel ditahan atau tidak, yang jelas saya kecewa karena suami saya yang seorang penyidik kasus korupsi terus-menerus dikejar-kejar dengan perkara lama yang seharusnya sudah selesai.

Saya berharap penegakan hukum untuk keadilan dan kemashalahatan masyarakat, bukan sebagai atas kepentingan pihak tertentu dan teror seperti yang menimpa suami saya.

Dukungan teman-teman yang lalu berhasil membebaskan Novel. Jika kita bersama-sama mengumpulkan banyak dukungan melalui petisi ini, saya yakin Novel akan dibebaskan lagi.

Dengan ini saya meminta, agar Presiden Jokowi dan Jaksa Agung, juga Kapolri, membebaskan suami saya, Novel Baswedan, dan segera menghentikan kasusnya!

Rina Emilda."

Bukan Sekadar Nama, Keluarga Baswedan Punya Kisah dan Pengaruh Besar di Indonesia, Lho!

Meski mendapatkan teror Novel tidak akan kendor untuk menegakan hukum dan memperjuangkan Indonesia bebas dari korupsi.

Bahkan sikap keluarganya juga turut mendukungnya, seperti yang diungkapkan saudara sepupunya, Anies Baswedan

"Kita semua sekeluarga mendukung, kita semua sekeluarga tahu bahwa Novel ini tangguh, kuat, dan akan melewati ini dengan baik," ungkap Anies. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Novel BaswedanAnies BaswedanRina Emilda
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved