Novel Baswedan Disiram Air Keras
7 Fakta Teror Terhadap Novel Baswedan, Titik Cerah Mulai Ditemukan!
Dihimpun oleh TribunWow.com, inilah fakta-fakta terkait kejadian yang menimpa Novel Baswedan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) juga angkat bicara terkait penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan usai menjalankan salat subuh di Masjid Al Ikhsan oleh orang tak dikenal, Selasa (11/4/2017) subuh hari.
JK menduga penyerangan yang menimpa Novel ini terkait dengan kasus besar yang sedang ditangani oleh Novel di KPK.
"Pasti ini kasus hukum yang besar, kalau kasus kecil, mana mau dia celakakan orang begitu," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/4/2017) seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Jika menilai ada pihak tertentu yang terindikasi melakukan perlawanan dan sedang tersandung kasus hukum.
Namun JK tidak mau berspekulasi terlalu jauh atas kasus hukum apa yang ditangani oleh Novel Baswedan.
"Kita tidak bisa langsung menyebut, kasus apa. Tunggu pihak kepolisian saja yang menjelaskan karena ini kan kewenangan mereka," ujarnya.
Orang bayaran
JK juga menduga bahwa penyerangan kepada Novel tersebut dilakukan oleh orang suruhan yang dibayar.
"Iya setidaknya orang suruhan, kalau tidak mana mungkin sampai begitu," ujarnya.
Ia dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa prihatin atas kejadian tersebut dan meminta agar kepolisian segera mengusut tuntas kejadian tersebut.
"Presiden juga berharap agar bisa serius dan cepat menangkap pelakunya," ujar JK.
• Permintaan Mendesak Presiden Jokowi Pasca-Insiden Novel Baswedan Disiram Air Keras
4. Jokowi Mengutuk
Presiden Jokowi mengutuk keras aksi yang menimpa Novel dan berharap agar aksi teror tersebut tak terulang lagi.
"Itu tindakan brutal yang saya mengutuk keras. Saya perintahkan pada Kapolri untuk dicari siapa (pelaku), jangan sampai orang yang punya prinsip teguh seperti itu, dilukai dengan cara-cara tidak beradap. Ini tidak boleh terulang lagi," tegas Jokowi seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (11/4/2017).